REPUBLIKA.CO.ID, HEATHROW -- Pemerintah mendukung pembangunan landasan ketiga di Bandara Heathrow, Inggris, Selasa (25/10). Landasan ini akan menambah kapasitas bandara yang terkenal paling sibuk di Eropa itu.
Putusan tersebut disahkan dalam rapat komite kabinet setelah para menteri sepakat. Menteri Transportasi Chris Grayling menyebut keputusan itu adalah suatu momentum dan akan membantu perdagangan juga para pekerja.
Sejumlah kelompok dan perserikatan bisnis menyambut baik putusan ini. Sekretaris Jenderal TUC Frances O'Grady mengatakan putusan tersebut sangat penting bagi Inggris. Ketua CBI Paul Drechsler mengatakan ekspasi Heathrow akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan perkembangan ekonomi.
Meski demikian, sejumlah petinggi menolak ekspansi bandara di London barat tersebut. Walikota London, Sadiq Khan mengatakan itu adalah keputusan yang salah bagi London dan Inggris.
Ketua Greenpeace Inggris, John Sauven mengatakan pembangunan landasan ketiga ini akan meningkatkan polusi udara. "Ini membuang waktu, uang dan kehidupan," kata dia dilansir BBC.
Managemen Heathrow mengatakan bandara siap membangun landasan ketiga dengan adil, terjangkau, aman dan bermanfaat bagi seluruh Inggris. Pembangunannya diperkirakan akan menghabiskan dana 22 miliar dolar AS.
Putusan ini diambil setelah 25 tahun perdebatan dan baru diangkat kembali setelah Brexit. Pihak pro mengatakan langkah ini bisa meningkatkan jalur perdagangan global setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Perdana Menteri Theresa May sendiri mengatakan keputusan besar ini adalah keputusan yang benar. "Ekspansi bandara penting bagi ekonomi masa depan seluruh Inggris," katanya.
Putusan ini masih harus menghadapi tantangan hukum dan pemungutan suara lokal oleh para eksekutif. Paling cepat, jika lancar, landasan ini baru bisa dibuka pada 2025.