Selasa 25 Oct 2016 22:42 WIB

Banjir Rusak 2.203 Hektare Lahan Padi di Sumut

Sawah kebanjiran
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah kebanjiran

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seluas 2.203 hektare lahan tanaman padi di Sumatra Utara rusak terkena banjir. Banjir melanda sejumlah daerah produsen bahan pangan di daerah itu.

"Dari 2.203 hektare itu, seluas 1.157 hektare dilaporkan mengalami puso," ujar pejabat bagian Pokja Pangan di Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Pertanian Sumut, Bukhari di Medan, Selasa (25/10).

Dari tanaman yang rusak akibat banjir itu dilaporkan yang terparah terjadi di tiga kabupaten yakni Langkat, Labuhanbatu dan Deliserdang. Di Kabapten Langkat misalnya, lahan yang terkena banjir seluas 1.881 hektare dumana 899 hektare di antaranya mengalmi puso.

Tanaman yang terkena dan puso di Langkat itu terjadi di enam kecamatan yaitu Sei Lapan, Babalan, Hinai, Stabat, Tanjungpura dan Sicanggang. Adapun di Labuhanbatu rendaman air banjir menyebabkan terjadi puso seluas 239 hektare di Kecamatan Panai Hilir.

Sementara di Deliserdang, banjir merusak tanaman di Kecamatan Hamparan Perak dan Percut Sei Tuan dengan luasan yang terkena 83,4 hektare dengan seluas 19 hektare di antaranya mengalami puso. "UPT PTPH Dinas Pertanian sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan kerusakan tanaman yang bisa mengganggu pencapaian swasembada pangan di Sumut." katanya.

Selain merekomendasikan kepada Petugas Penyuluh Lingkungan (PPL) dan Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) untuk melaksanakan pembersihan saluran-saluran drainase dan parit pembuangan air yang ada di sekitar areal persawahan agar air hujan bisa mengalir lancar, dilakukan juga penanganan kerusakan seperti pembasmian hama.

"UPT PTPH sudah menginstruksikan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) agar meningkatkan pengamatan untuk melihat perkembangan dampak banjir terhadap pertanaman dan mengatasinya," ujar Bukhari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement