REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pemain Barito Putera Mamadou El Hadji mengadu ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait permasalahan pembayaran kompensasi pemutusan kontrak dengan klub asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu.
El Hadji datang ke kantor BOPI di Kemenpora Jakarta, Selasa (25/10). Ia tidak sendiri, namun bersama perwakilan manajemen Barito Putera, perwakilan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, hingga perwakilan Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI).
Meski sudah ada pertemuan yang melibatkan banyak pihak, namun belum ada keputusan terkait hal tersebut. BOPI yang merupakan tempat mengadu pemain menyarankan permasalahan antara Mamadou El Hadji ini terlebih dahulu diselesaikan secara internal bersama dengan pihak Barito Putera.
"Hasil pertemuan tadi memang belum ada. BOPI meminta kedua belah pihak membahas hal ini secara internal untuk mencari solusi. Mereka sepakat permasalahan ini akan diselesaikan dalam waktu satu hingga dua pekan ke depan," kata Sekjen BOPI Heru Nugroho.
BOPI berharap dengan waktu yang telah disepakati semua permasalahan yang bisa dituntaskan. Namun, jika permasalahan tersebut tidak bisa selesai maka pihaknya akan kembali memanggil pihak yang bersengketa guna menyelesaikan permasalahan yang ada.
Pemain asal Kamerun itu mendatangi BOPI untuk mencari penyelesaian supaya Barito Putera membayar hak gajinya selama empat bulan mulai September hingga Desember 2016. Namun, manajemen tim asal Banjarmasin itu menolak karena El Hadji telah diputus kontrak sebelum berakhirnya putara kedua kompetisi ISC A.
Tidak hanya meminta gaji, El Hadji juga meminta manajemen klub yang berjulu Laskar Antasari mengganti tiket pesawat Kamerun-Indonesia hingga pemberian bonus pertandingan melawan Arema Cronus dan Persiba Balikpapan. Untuk masalah ini pihak Barito mengklaim telah menyelesaikannya.
Sementara itu, Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS Ratu Tisha mengatakan, pertemuan antara BOPI dengan El Hadji yang juga dihadiri oleh pihaknya bersama dengan APPI yang juga perwakilan Barito Putera ini memang belum mendapatkan hasil. Untuk itu pihaknya akan melakukan investigasi terkait hal tersebut.
"Sanksi itu buah dari pelanggaran regulasi. Kami harus investigasi dulu karena secara administrasi semua baik-baik saja. Kalau administrasi tidak baik maka langsung ada sanksinya, maka nantinya kami harus mendengarkan dulu dari Barito dan El Hadji," katanya usai pertemuan dengan BOPI.
Menurut dia, permasalahan yang terjadi antara Barito Putera dengan mantan pemainnya seharusnya terlebih dahulu dibicarakan dengan PT GTS selaku operator kompetisi. Jika tidak mendapatkan jalan keluar, permasalahan ini baru dibawa ke BOPI.
"Satu yang kami sesali. Prosedurnya adalah ketika klub tidak dapat menyelesaikan masalah rumah tangga mereka, harusnya ada surat resmi yang dikirimkan kepada kami. Baru naik, tapi ini langsung," kata Ratu Thisa menambahkan.