Selasa 25 Oct 2016 23:40 WIB

Ratusan Ayam di Palu Mati Mendadak

Ilustrasi
Foto: REUTERS
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ratusan ayam milik peternak di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, mati mendadak dan waktunya nyaris bersamaan sejak Sabtu (21/10).

Ope (26), salah satu peternak ayam kampung, Selasa, mengatakan, peristiwa itu terjadi mulai Sabtu (21/10) pekan lalu, seekor ayam kesayangannya mengalami kejang-kejang beberapa saat, lalu mati. Kejadian serupa dialami beberapa ayam lain pada keesokan harinya.

Khawatir virusnya menyebar, ia pun langsung mengubur semua bangkai ayam tersebut. "Sebelumnya ayam saya sehat-sehat saja, tidak ada ciri-ciri sakit. Tapi tiba-tiba kejang dan langsung mati," katanya.

Diceritakannya, ciri paling mencolok pada ayam yang sudah mati tersebut adalah warna badan ayam berubah menjadi kebiruan.

Peristiwa yang sama juga dialami tetangganya. Sudah puluhan ekor ayam yang mati mendadak dengan ciri-ciri serupa. "Sebelumnya sudah ada yang mati punya tetangga, ciri-cirinya juga sama," terangnya.

Pria yang berprofesi sebagai pegawai di salah satu perguruan tinggi di Kota Palu itu mengatakan, penyakit yang menyerang ayam peliharaannya tidak seperti biasanya. "Aneh, kalau dulu-dulu biasanya ayam beringus dan prosesnya sedikit lama untuk mati, bahkan ada yang sembuh kalau kita kasih minum obat. Tapi kali ini, semua serba cepat, jatuh, kejang-kejang dan mati saat itu juga," ujarnya.

Ope mengaku tidak tahu harus berbuat apa, bahkan dia mengaku tidak punya akses untuk melaporkan ke instansi terkait.

Dia hanya berharap agar instansi terkait pro aktif turun ke masyarakat untuk mengecek kondisi ayam agar masyarakat bisa mengetahui cara pencegahan atau vaksin apa yang cocok untuk ternak ayam yang mengalami penyakit seperti itu.

"Ini harus diketahui instansi terkait, siapa tahu bisa menjangkit dan berbahaya bagi manusia. Sebab seumur hidup saya, baru kali ini melihat penyakit seperti itu," imbuhnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement