REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Aliansi BEM se-Indonesia Regional se-Jabodetabek meminta semua pasangan calon untuk menandatangani kontrak politik yang dibuat oleh mahasiwa. Aliansi BEM ini merupakan gabungan dari PNJ, UNJ, STT NF, IPB, dan BSI yang datang ke rapat pleno KPU DKI Jakarta di JIExpo Kemayoran, Selasa (25/10).
Koordinator lapangan, Ilham Mubarak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyatakan mahasiswa siap mengawal pilkada DKI, mahasiswa mengajukan kontrak politik ke semua calom gubernur yang disebut dua cita mahasiswa. Ada dua poin penting dalam selebaran kontrak politik tersebut.
Poin yang pertama, Ilham mengatakan, setiap pasangan bersedia menghadiri mimbar akademi yang dibuka mahasiswa dalam masa kampanye. "Kedua, yang bertanda tangan di bawah ini apabila kami terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur maka kami berjanji, menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta, mengedepankan aspek kemanusiaan, dan meningkatkan kualitas, pemerataan dan kesejahteraan pendidikan di daerah Jakarta," ujar Ilham.
Ilham juga menyebutkan sisa poin lainnya. Di dalam kontrak politik tersebut disebutkan cagub dan cawagub yang terpilih harus melakukan pembenahan terhadap transportasi publik dalam mengurangi kemacetan di DKI Jakarta, meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan penambahan lapangan pekerjaan untuk kurangi kesejahteraan, dan menghindari perkataan dan perbuatan yg memicu konflik SARA.
"Menyelesaikan masa jabatan sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, bersikap terbuka terhadap kritik dan tidak fobia terhadap gerakan mahasiswa, serta bersedia mengadakan diskusi terbuka," katanya.