REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Masalah arah kiblat bagi masjid-masjid di sejumlah daerah, masih menjadi perbincangan tersendiri. Salah satunya adalah terkait dengan pengukuran alar kiblat di lokasi calon Masjid Al Furkon Sumberreho, Kabupaten Lampung Timur. Warga khawatir, saat pembagunan masjid dilakukan, terjadi kesalahan penentuan arah kiblat.
Terkait pembangunan masjid tersebut, warga jamaaah Desa Sumberrejo khususnya yang berada di wilayah kota Lampung Timur, meminta tim pengukur arah kiblat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur, untuk terus memberikan pendampingan kaliblarsi hingga tuntas. Karenanya, panitia HAB ke-71 tingkat Kabupaten Lampung Timur Tim Kemenag, melakukan pengukuran arah kiblat di lokasi calon Masjid Al-Furqon Sumberrahayu, Desa Sumberrejo Kecamatan Batanghari dengan dipimpin H Solihin Panji MSi yang juga Kasi Gara Syariah Kemenag Lampung Timur.
"Untuk tidak terjadi komplain di masyarakat di kemudian hari, kami mengirim surat ke Kankemenag Kabupaten Lampung Timur supaya bisa datang kelokasi masjid Besar Pandaan dalam rangka mengukur dan menentukan arah kiblat," ujar salah satu takmir masjid, Selasa (25/10).
Tim pengukur arah kiblat yang dikomandoi oleh Solihin Panji didampingi Arif Amiludin pelaksana Bimas Islam dan takmir pun datang ke lokasi. Terkait dengan pengukuran arah kiblat, Solihin mengatakan, bahwa besar sekali manfaatnya, karena bisa berlanjut sampai ke anak cucu kita. "Alhamdulillah, saat ini sudah ada teknologi yang bisa lebih cepat dalam mengukur arah kiblat," ujarnya.
"Tidak hanya untuk kapasitas kategori masjid besar (jami) saja, semuanya saja kalau butuh bantuan dan pengukuran terkait arah kiblat bisa mengajukan langsung kepada pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur," ujarnya.