REPUBLIKA.CO.ID, DUBIN -- Banyak media yang dinilai belum menggambarkan Islam sebagaimana mestinya. Sehingga Islam sering dipandang negatif. Akibatnya memicu kebencian terhadap Muslim. Dewan Imigran Irlandia menggelar seminar yang bertemakan 'Muslim di Media: Menentang Kesalahpahaman' di Dubin.
Salah seorang peserta seminar, mahasiswi kedokteran di UCD, Raneem Saleh (20 tahun) mengatakan, sebagai seorang Muslim telah beruntung tidak menjadi korban kebencian dan prasangka buruk saat tinggal di Irlandia.
"Saya beruntung tidak mengalami kejahatan korban kebencian, tetapi saya telah mendengar cerita tentang prasangka terhadap Muslim di Irlandia dan itu merupakan hal yang sangat mengerikan," ungkap Raneem sebagaimana dilansir Irishexaminer, Rabu (26/10).
Ia percaya, peran media berkontribusi terhadap menyebarnya kebencian terhadap Muslim. Tapi, dia juga menilai, warga Muslim harus lebih vokal dan terlihat lagi.
Tujuannya agar Muslim dapat keluar dari prasangka negatif yang dituduhkan terhadap mereka. "Saya merasa tidak ada media yang cukup menggambarkan Muslim di Irlandia, saya pikir Muslim juga harus lebih proaktif," ujar Raneem.
Reneem adalah salah satu peserta seminar yang diselenggarakan Dewan Imigran Irlandia di Dubin. Seminar tersebut diselenggarakan agar tercipta hubungan yang lebih baik lagi dengan media dan juga untuk memberi wawasan tambahan terhadap media.
Para peserta seminar banyak yang mengungkapkan, bahwasannya Muslim sering dipandang negatif karena kesalahpahaman.