Rabu 26 Oct 2016 12:59 WIB

Jaksa Agung Segera Temui SBY Bahas TPF Munir

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Istri mendiang Munir Suciwati (tengah), didampingi Divisi Advokasi Hak Sipil & Politik Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Satrio Wirataru (kiri), dan Wakil koordinator KontraS Yati Adriani (kanan) saat menyampaikan Ultimatumnya
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Istri mendiang Munir Suciwati (tengah), didampingi Divisi Advokasi Hak Sipil & Politik Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Satrio Wirataru (kiri), dan Wakil koordinator KontraS Yati Adriani (kanan) saat menyampaikan Ultimatumnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung Prasetyo mengungkapkan rencananya untuk menemui mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas hilangnya dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib. Pernyataan Prasetyo tersebut sekaligus membantah rumor yang menyebut Presiden Joko Widodo memerintahkan Jaksa Agung untuk memeriksa SBY.

"Kita justru yang akan menghadap beliau untuk menanyakan tentang dokumen asli," ucap Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/10).

Dia menyebut, pemerintah mengapresiasi niatan baik SBY yang mau bersama-sama mencari keberadaan dokumen yang tidak diketahui keberadaannya tersebut. Dari keterangan pers yang diberikan SBY pada Selasa (25/10) kemarin, kata Prasetyo, paling tidak sudah ada titik terang bahwa dokumen TPF tidak disimpan oleh presiden RI ke-6 itu.

Selain SBY, Kejaksaan Agung juga berusaha menemui anggota TPF. Namun begitu, Prasetyo tidak bersedia menyebut siapa saja anggota TPF yang telah ia temui.

Pada prinsipnya, dia menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk menemukan terlebih dahulu dokumen yang berisi hasil investigasi TPF dalam kasus pembunuhan Munir. "Setelah ditemukan nanti kita coba teliti dan cermati secara komprehensif. Dari sana akan ditentukan langkah-langkah apa yang akan kita lakukan berkenaan dengan rekomendasi dari dokumen TPF itu," kata Jaksa Agung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement