Rabu 26 Oct 2016 15:54 WIB

Bos Intel AS: Denuklirisasi Korut tak Efektif

Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat James Clapper merasa kebijakan AS untuk membujuk Korea Utara menghentikan pengembangan senjata nuklirnya tidak akan menghasilkan dampak signifikan.

Dalam sebuah diskusi strategi politik oleh Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, Clapper berpendapat  kebijakan pemerintah AS tidak akan dapat direalisasikan.

"Saya pikir gagasan untuk denuklirisasi Korea Utara tidak akan menghasilkan apa-apa,” ujar Clapper dalam diskusi strategi Dewan Hubungan Luar Negeri di New York. "Mereka tidak akan melakukan itu, (nuklir) itu adalah tiket mereka untuk bertahan hidup."

Pyongyang telah mempertahankan program rudal dan senjata nuklirnya, meskipun telah dikecam oleh para pemimpin dunia dan diberi sanksi kuat oleh kelompok internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Clapper mengaku mengetahui cara pandang Korea Utara terhadap dunia, setelah ia pergi ke Pyongyang pada 2014 untuk menjamin pembebasan dua warga Amerika yang ditahan di sana.

"Mereka berada di bawah pengepungan dan mereka sangat paranoid, sehingga gagasan untuk menyerahkan kemampuan nuklir mereka, bukanlah pilihan bagi mereka," katanya.

“Hal terbaik yang dapat kita harapkan adalah mereka terhambat karena batasan kemampuan mereka. Tetapi mereka tidak akan melakukan itu hanya karena kita meminta mereka. Harus ada beberapa bujukan signifikan."

Baca juga, Uji Nuklir Korea Utara Tuai Kecaman Dunia.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan pada konferensi pers di Washington bahwa ia tidak setuju dengan pernyataan Clapper. Kirby bersikeras, pemerintah AS masih memiliki harapan agar denuklirisasi berhasil.

"Tidak, tidak ada yang berubah. Itu bukan posisi kami sekarang. Tujuan kebijakan kami adalah untuk mencari cara melakukan verifikasi denuklirisasi di semenanjung Korea. Itu adalah apa yang ingin kami lihat, dan pasti ada cara untuk melakukan itu."

Clapper juga merasa terganggu bagaimana Amerika Serikat tidak memanfaatkan segala informasi sebagai senjata melawan Korea Utara. "Itu (informasi) adalah sesuatu yang menjadi kekhawatirkan utama mereka. Itu adalah kerentanan besar yang belum pernah dieksploitasi oleh AS,”

Saat Clapper ditanya pendapatnya tentang keberhasilan Korea Utara untuk meluncurkan hulu ledak nuklir yang dapat mencapai Pantai Barat Amerika Serikat, ia menegaskan bahwa mereka harus berpikir jauh dengan "asumsi terburuk."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement