Rabu 26 Oct 2016 18:44 WIB

BCA Catat Laba Rp 15,1 Triliun di Kuartal III 2016

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
 Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (kanan)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia mencatat kenaikan laba bersih 13,2 persen menjadi Rp 15,1 triliun di kuartal III 2016, dari Rp 13,4 triliun periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan BCA menutup periode sembilan bulan pertama dengan peningkatan pendapatan operasional, pertumbuhan dana pihak ketiga, dan konsistensi kualitas aset.Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 15,2 persen menjadi Rp 39,7 triliun pada tahun ini  dibandingkan pada periode yang sama pada 2015 sebesar Rp 34,4 triliun.

"Ya lumayanlah naiknya masih oke, ada pertumbuhan yang berkelanjutan dari dana pihak ketiga, kami juga menerapkan prinsip kehati hatian dalam pengelolaan aset dan kualitas aset," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (26/10).

Jahja menjelaskan meningkatnya laba dan pendapatan ini juga didukung dengan kenaikan portofolio kredit mencapai Rp 389,1 triliun pada akhir September 2016. Jahja menjelaskan, kenaikan kredit ini terdiri dari kredit konsumer sebesar Rp 106,4 triliun  meningkat 8,1 persen yoy. Sedangkan untuk KPR tumbuh sebesar 7,3 persen yoy menjadi Rp 62,2 triliun.

Tak hanya kredit konsumen, kredit yang berskala besar seperti kredit koorporasi dan kredit komersial juga mengalami peningkatan. Kredit koorporasi naik 5,7 persen menjadi Rp 133,3 triliun sedangkan kredit komersial mencapai Rp 146,5 triliun. Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) meningkat 6,7 persen menjadi Rp 493,1 triliun. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan rekening giro dan tabungan yang berkontribusi sebesar 78,2 persen terhadap total DPK. Dana CASSA tumbuh Rp 31,7 triliun atau naik 8,9 persen yoy menjadi Rp 385,4 triliun. "Memasuki akhir tahun kami akan tetap fokus mengelola aset dan  liabilitas secara aktif sekaliigus mengedepankan efisiensi operasional," ujar Jahja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement