Kamis 27 Oct 2016 07:41 WIB

Pew: Islam Jadi Agama dengan Tingkat Pertumbuhan Tercepat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Muslim Amerika (ilustrasi)
Foto: Independent
Muslim Amerika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Laporan Pew Research Center menyebut Islam adalah agama dengan tingkat pertumbuhan tercepat di dunia. Islam diprediksi akan menjadi agama dominan pada 2070 mendatang. Pew menyebut jumlah Muslim akan tumbuh dua kali lebih cepat di tengah pertumbuhan populasi dunia hingga 2050 mendatang.

Laporan terbaru yang dirilis Pew pekan ini mengeksplorasi perubahan yang terjadi antara 2010-2050 dari sisi ukuran dan distribusi penganut Buddha, Kristen, Hindu, Yahudi, Islam, agama lokal, agama lain, serta mereka yang tidak terafiliasi dalam satu agama tertentu.

Menggunakan data usia, fertilitas, mortalitas, migrasi, dan pergantian agama dari seluruh dunia. Peningkatan penganut agama mayor disebabkan tingkat fertilitas dan ukuran populasi generasi muda di negara-negara yang tak begitu sekuler.

Saat populasi dunia diprediksi tumbuh 35 persen sebelum pertengahan abad ini, populasi Muslim diprediksi akan tumbuh 73 persen dari 1,6 miliar jiwa pada 2010 menjadi 2,8 miliar jiwa pada 2050.

Pada 2050, jumlah Muslim akan setara jumlah penganut Kristen yang diprediksi tetap jadi agama terbesar dengan pangsa 31,4 persen dari total populasi global. Demikian dilansir Khaleej Times, Rabu (26/10).

Hasil riset Pew ini juga menyatakan pertumbuhan populasi Muslim ini juga karena komunitas Muslim tak punya persoalan generasi tua seperti yang terjadi di Barat. Median usia populasi Muslim 23 tahun, sementara median usia populasi dunia 30 tahun.

Pada 2010, pangsa populasi di bawah usia 15 tahun mencapai 34 persen pada Muslim, 30 persen pada Hindu, dan 27 persen pada Kristen.

Baca juga, Kisah Muslim AS Dipaksa Turun dari Pesawat Sesaat Sebelum Terbang.

Besarnya populasi muda jadi salah satu alasan mengapa Muslim diproyeksi menjadi agama dengan tingkat pertumbuhan tercepat dibanding keseluruhan populasi dunia. Sementara tingkat pertumbuhan populasi penganut Hindu dan Kriseten diprediksi akan stabil sekitar 27 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement