REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Donald Trump yang sempat berselisih dengan keluarga tentara Muslim AS Khizr Khan kembali melakukan pembelaan. Dalam wawancara dengan ABC, Trump mengatakan, jika ia menjabat presiden AS pada 2004, putra Khizr Khan itu tak akan mati di Irak.
"Putranya adalah seorang pahlawan. Namun jika saya jadi presiden saat itu, kapten Khan masih akan hidup saat ini," ujar Trump kepada presenter ABC George Stephanopolous.
Sebelumnya Trump didesak meminta maaf kepada keluarga Khan karena dianggap tak menghargai jasa Humayun Khan yang terbunuh di Irak.
Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dengan Keluarga Muslim AS.
Khan terbunuh saat terjadi ledakan bunuh diri pada 2004. Ayahnya memberikan pidato di konvensi Partai Demokrat dan mengecam Trump.
Khan menilai, pernyataan Trump yang menyebut anaknya masih hidup jika ia menjadi presiden adalah hal paling kejam yang dikatakan kepada orang tua berduka. "Tidak ada ketulusan dalam pernyataan itu," ujarnya.