REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kerajinan keris Solo telah merambah pasar mancanegara. Pengrajin keris Padepokan Brojonegoro Solo yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Basuki mengatakan, peminat keris dari mancanegara semakin bertambah banyak setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pesanan keris dari sejumlah negara di Asia dan Eropa.
“Setiap tahun sekitar 10 ribu keris itu terjual di mancanegara, yang pesan bisanya toko-toko selain juga perseorangan,” tutur Basuki pada Kamis (27/10) siang.
Ia menjelaskan upaya untuk memperluas pasar kerajinan keris terus dilakukan dengan kerja sama para pengrajin, akademisi dan pemerintah. Untuk pasar lokal, penguatan dan promosi terus dilakukan pada pengrajin keris di sejumlah pasar cineramata. Seperti di pasar cinderamata alun-alun Keraton Kasunanan Surakarta.
Sementara pada pendidikan, kerajinan keris juga dikenalkan pada mahasiswa asing yang belajar ke Indonesia khususnya ke Solo. “Untuk pasar menengah ke atas ini adalah seniman dan kolektor yang sering membuat pagelaran berskala internasional,” kata Basuki.
Kendati demikian saat ini pengrajin keris mulai kesulitan mencari bahan baku terutama untuk sarung keris. Dia mengatakan sulitnya bahan baku tersebut akan membuat harga jual keris pun semakin tinggi.