Kamis 27 Oct 2016 17:04 WIB

JK: Uang Pemerintah Jangan Diberi Bunga Tinggi

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar uang pemerintah tidak diberikan bunga deposito yang tinggi karena akan berdampak pada tingginya suku bunga bank.

"Jadi deposito untuk pemerintah tidak boleh lebih dari lima persen, tidak boleh lagi uang Pemda ditawarkan kiri kanan dikasih bunga tinggi. Tidak boleh lagi dana Taspen, dana BPJS dan lain-lain lebih dari lima persen depositonya itu akan menyebabkan bunga bank akan turun," kata Wapres saat memberikan ceramah kunci dalam "Tempo Economic Briefing" di Jakarta, Kamis (27/10).

Selama ini bunga perbankan di Indonesia masih tinggi antara 12-17 persen dan menjadi salah satu penghambat investasi. Hal tersebut menurut Wapres disebabkan oleh deposito tinggi lembaga keuangan pemerintah sendiri.

"Karena deposito tinggi maka inflasi juga tinggi, sekarang kita turunkan suku bunga bank deposito oleh lembaga negara otomatis yang lain ikut sehingga bunga kredit turun," ujarnya.

Pada 2017, pemerintah menargetkan bunga bank tersebut bisa turun di bawah 10 persen. Sementara ini baru bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah sembilan persen. Target bunga tujuh persen tersebut menurut Wapres karena tidak boleh lebih tinggi dibandingkan Thailand.

"Kita ambil perbandingannya Thailand supaya tingkat persaingan kita ditarif yang sama," tambah Wapres.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement