REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher Parasong menegaskan, sampai kini pihaknya masih menunggu kepastian adanya informasi bahwa kuota jamaah haji Indonesia mulai tahun depan (2017) akan kembali normal, yakni mencapai 210 ribu jamaah. Sampai sekarang ia mengaku masih menunggu kepastian tersebut.
‘’Kami sudah mendengar informasi itu. Namun kami belum bisa memastikannya karena belum ada surat resmi dari pihak pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia. Dan kapan kepastiannya, menurut Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, baru diketahui dengan pasti pada April 2017,’’ kata Ali Taher, di Jakarta, (27/10).
Ali menyatakan soal jumlah kuota jamaah haji untuk sebuah negara, misalnya Indonesia, tak bisa ditentukan secara sepihak. Itu semua harus dibahas dan disetujui oleh pihak negara pengirim jamaah (Indonesia), pihak penerima jamaah (Arab Saudi), maupun organisasi Konferensi Islam (OKI).
Selain itu, untuk memastikan soal kuota juga terkait dengan kepastian penuntasan renovasi Masjid al-Haram, Makkah.
"Nah, untuk memastikan jumlah kuota itu, maka pembahasannya akan dilakukan di rapat Komisi VIII DPR pascamasa reses kali ini. Kami akan bahas bersama antara pihak DPR dan pemerintah yang diwakili Kemenag. Jadi kami sekarang masih menunggu kepastian normalnya kembali kuota haji Indonesia," tegas Ali Taher.
Semenjak beberapa tahun terakhir, kuota haji Indonesia dipangkas sebenyak 20 persen, atau hanya tingggal 168 ribu jamaah dari jatah semula yang mencapai 210 ribu jamaah. Pengurangan ini dilakukan karena masih menunggu proses penuntasan proyek perluasan dan renovasi Kompleks Masjid al-Haram. Namun, tampaknya pada tahun depan proyek tersebut sudah selesai. Maka kuota haji pun diharapkan bisa kembali normal seperti tahun-tahun sebeum renovasi dilakukan.