REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kodam III Siliwangi menggelar pembekalan wawasan kebangsaan dan pendidikan pendahuluan bela negara bagi santri di Pondok Pesantren Darul Fallah Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Pembekalan wawasan bela negara ini diikuti 150 santri setingkat SMU yang akan berlangsung hingga Jumat besok.
Asisten Teritorial Kasdam III Siliwangi Kolonel Inf Dian Hardiana di Bandung mewakili Pangdam III Siliwangi menyatakan pentingnya pembekalan wawasan kebangsaan dan pendidikan bela negara bagi santri. Terutama, dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta cinta Tanah Air agar memiliki jiwa nasionalisme sebagai generasi muda fondasi kekuatan bangsa guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman.
"Pembekalan yang diberikan kepada santri Darul Falah ini karena peran santri dan kiyai yang cukup besar dalam perjuangan sejarah bangsa Indonesia melawan penjajahan. Khususnya Kodam III/Slw menggandeng pesantren untuk menciptakan Kesadaran bela negara terhadap ancaman, salah satunya terorisme," katanya.
Kegiatan pembekalan dengan metoda ceramah, diskusi, teori dilaksanakan dalam kelas dengan materi Wawasan Kebangsaan dan sejarah perjuangan bangsa, bela negara dan character building, kenakalan remaja, bahaya narkoba dan mencegah sex bebas, kesadaran hukum serta pengetahuan kesehatan (bantuan hidup dasar). Selain itu juga kepemimpinan serta pelatihan pengembangan diri untuk meningkatkan motivasi dan nasionalisme.
Sedangkan materi praktik santri dengan perorangan dan berkelompok melaksanakan kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) bertempat di lapangan Pondok Pesantren Darul Falah. PBB ini sebagai wujud latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan terbentuknya suatu perwatakan tertentu untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin serta rasa tanggung jawab rasa persatuan dan kesatuan.
"Dengan kesadaran bela negara, para santri diharapkan memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai jati diri dan budaya bangsa," kata Dian.