Kamis 27 Oct 2016 20:31 WIB

Anggaran Kemensos untuk Logistik Pengungsi Diusulkan Naik

Beberapa kendaraan melaju melewati banjir di jalan Trans Sulawesi, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Rabu (26/10).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Beberapa kendaraan melaju melewati banjir di jalan Trans Sulawesi, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Rabu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan anggaran di Kementerian Sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana alam hingga akhir 2016 masih kurang. Kondisi ini membuat anggaran tersebut diusulkan naik pada 2017.

"Di gudang-gudang logistik seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur sudah mulai kosong dan mereka sudah minta untuk diisi karena memang intensitas bencana saat ini tinggi seperti banjir dan longsor," kata Harry Hikmat di Jakarta, Kamis (27/10).

Dia menjelaskan saat ini anggaran bencana alam di direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam hanya tinggal sekitar Rp 150 miliar karena adanya efisiensi anggaran sehingga dirasa tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsian. "Estimasi kita 2017 diharapkan bisa mencapai Rp344 miliar. Itu memungkinkan untuk penyiapan logistik seperti pangan, sandang dan kebutuhand dasar di pengungsian," kata dia.

Jika anggaran tersebut tidak mencukupi, maka akan sulit untuk pemenuhan kebutuhan pengungsi dan mengisi gudang-gudang logistik yang sudah mulai menipis sehingga awal tahun depan akan habis. Data Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat ada 323 kabupaten/kota yang berpotensi tinggi atau rawan bencana alam.

Tercatat sepanjang 2015 setidaknya ada 162 kejadian bencana di Indonesia dan berdasarkan data serta informasi bencana Indonesia disebutkan jumlah korban meninggal mencapai 9.333 jiwa, 22.855 jiwa luka-luka. Sementara itu 1.418.947 mengungsi dan 108.994 unit rumah rusak ringan dan 96.317 unit rusak berat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement