REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan kota yang bersih dan terbebas dari sampah. Salah satu tindakan yang dilakukan yakni mengajak masyarakat secara langsung untuk turut serta melakukan pemilahan sampah.
"Kami akan melakukan aksi ketuk pintu yang akan dimulai pada awal bulan November, dengan mendatangi rumah warga dan mengajak untuk memilah sampah dan mengolahnya," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok Kania Parwanti di Balaikota Depok, Kamis (27/10).
Kania mengutarakan, bahwa sumber sampah terbesar berasal dari rumah tangga, maka masyarakat terus didorong untuk melakukan pemilahan. Sampah dipilah menjadi sampah organik, nonorganik, dan residu.
Untuk sampah organik, seperti sisa makanan dan daun, dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sementara, sampah nonorganik, seperti plastik, kertas, beling atau kaca, kaleng, dan lain-lain, dapat didaur ulang kemudian ditabung di bank sampah.
Selanjutnya, untuk sampah residu atau sampah sisanya akan dibuang ke TPA. Dengan model ini, sampah yang dibuang ke TPA akan semakin sedikit karena semakin banyak sampah yang digunakan kembali. Aksi ini dikenal 3R atau reduce, reuse, recycle (mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang).
"Kami berharap, kebersihan dan rasa cinta terhadap lingkungan dapat dimiliki seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu nantinya dapat menjadi suatu kebiasaan dan gaya hidup atau lifestyle. Hal terpenting untuk menjadikan Depok Bebas Sampah dengan tercapainya kebiasaan dan pola hidup bersih dan hijau. Pola hidup ini pada akhirnya akan berimbas pada kualitas kesehatan masyarakat," kata dia berharap.