REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada satu calon penerima gelar pahlawan nasional pada tahun ini. Keputusan pemberian gelar pahlawan nasional tersebut berdasarkan persetujuan Presiden Joko Widodo.
"Tahun ini ada satu tokoh yang rencananya akan menerima gelar pahlawan nasional. Berdasarkan informasi terakhir, presiden menyetujui satu tokoh dari beberapa usulan nama yang ada," ujar Khofifah di Jakarta, Kamis (27/10).
Menurut dia, sebelumnya ada 11 nama calon penerima gelar pahlawan nasional yang diajukan. Kesebelas nama ini berdasarkan kajian dari tim peneliti, pengkaji gelar pusat (TP2GP) yang terdiri dari berbagai pihak, baik kalangan sejarawan, praktisi, pakar, dan akademisi.
Kemensos, lanjut Khofifah, bertindak sebagai koordinator pengkajian yang dilakukan TP2GP. Setelah selesai dikaji, nama-nama yang diusulkan lantas diajukan kepada dewan gelar Kementerian Pertahanan. Dari Kementerian Pertahanan, usulan dilanjutkan kepada Presiden.
"Jadi prosesnya tetap bottom up walaupun individu tersebut pengabdiannya telah diakui, ternama, dan sudah dikenal luas," tutur dia.
Terkait satu nama calon penerima gelar pahlawan pada tahun ini, Khofifah masih belum menyebut secara pasti.