REPUBLIKA.CO.ID, BAVARIA -- Sesuai hasil penelitian Institut Ilmu Sosial Universitas Ludwig Maximilian di Munich empat dari lima orang di Bavaria memiliki islamophobia. Mereka berpikir negatif tak hanya umat Muslim, tapi juga pengungsi yang menganggur dalam jangka waktu lama menetap di Jerman dan warga asal Roma.
Dilansir dari muslimvillage, Kamis (27/10), sebanyak 34 persen responden memiliki sedikit rasa ketidaksukaan terhadap umat Muslim. Hanya 11 persen responden yang mengaku tidak memiliki perasaan buruk tentang Muslim yang tinggal di Jerman.
Penelitian ini, memilih delapan kelompok masyarakat yang berbeda sebagai objek penelitian seperti Muslim, pengungsi, yahudi, roma, orang asing, ras lain, homoseksual dan pengangguran. Dari seluruh kelompok tersebut, 20 persen memilih Muslim satu-satunya yang menimbulkan perasaan negatif di antara warga Bavarian, tapi kasus lain tidak lebih dari 10 persen.
"Ada terlalu banyak Muslim di Jerman, warga asing atau pengungsi membahayakan situasi keuangan dan hidup," kata pernyataan dalam penelitian. Umat Muslim memang bukan satu-satunya yang mendapat stereotip negatif, tapi juga warga yang menganggur yang mencapai 80 persen responden.
Pengungsi dari Roma (suku gypsi) juga mengalami hal yang sama dengan umat Muslim dan pengangguran. Sebanyak 10 persen Bavaria memiliki perasaaan negatif terhadap mereka.