Jumat 28 Oct 2016 15:00 WIB

Sejarawan: Kubah Pertama Kali Digunakan Suku Eskimo

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Igloo
Foto: outsideonline.com
Igloo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubah merupakan bagian terpenting dalam arsitektur Islam. Kubah menjadi ciri khas dari masjid dan mushala.

Umumnya, kubah itu berbentuk bundar dengan sedikit menjorok ke atas. Dan, pada bagian atasnya, dibuat sedikit meruncing. (Baca: Masjid Kubah Batu, Seni Bangunan Agung Islam Pertama)

Namun, kini banyak bangunan dan gedung pencakar langit yang didirikan dengan mengadopsi kubah masjid pada bagian atapnya. Bangunan dengan menggunakan kubah, tak lagi monopoli untuk mempercantik ibadah. Di beberapa negara, banyak bangunan yang menggunakan kubah.

Di Indonesia, atap dengan bentuk bundar yang mirip dengan kubah kini digunakan untuk kantor Mahkamah Konstitusi (MK) RI. Di Malaysia, bangunan serupa juga dipakai untuk lembaga peradilannya (Palace of Justice).

(Baca Juga: Kubah Belum Ada di Masa Rasulullah)

Menurut pakar arsitektur bangunan, Jeffrey O Hill, profesional buildings, bentuk bangunan yang menggunakan kubah (dome) sebagai bagian dari atap bangunan jauh lebih baik daripada yang tidak menggunakan bentuk kubah.

Alasannya, atap bangunan yang memanfaatkan kubah memiliki manfaat besar. Antara lain, ruangan akan tampak menjadi lebih luas dan sirkulasi udara menjadi semakin baik.

Ia menyebutkan, bangunan dengan memanfaatkan kubah sebagai bagian dari atap bangunan kini banyak dimanfaatkan untuk bangunan komersial dan tempat tinggal (rumah).

Menurut sebagian ahli, sejarah mencatat bahwa bangunan yang menggunakan kubah (dome) untuk pertama kalinya justru berasal dari Suku Eskimo. Dengan mempertimbangkan fleksibilitas, manfaat, dan keunggulan kubah, penggunaan kubah dianggap sebagai bangunan yang sangat ideal.

Karena itu, para ahli bangunan dan arsitektur pun kini berlomba-lomba membuat bangunan dengan memanfaatkan fasilitas kubah sebagai bagian dari arsitektur bangunan yang dibuat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement