Jumat 28 Oct 2016 21:08 WIB

Program Ekonomi Baznas Tanamkan Nilai Spiritual dalam Bisnis

Baznas terus membuat program pemberdayaan umat.
Foto: Baznas
Baznas terus membuat program pemberdayaan umat.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus mengembangkan berbagai model program ekonomi berbasis dana zakat bagi warga kurang mampu dan golongan mustahik (penerima zakat) lainnya. Bukan hanya berbisnis, program-program yang dibuat juga mengedepankan nilai spiritual. Beberapa waktu lalu, Baznas membangun tiga lembaga dalam kerangka program pemberdayaan ekonomi dalam waktu berdekatan, yaitu Sekolah Wirausaha (Sewira), LP4 (Lembaga Pusat Pengembangan Pertanian dan Peternakan) serta LPMP (Lembaga Pemberdayaan Mustahik Pengusaha).

“Melalui program ini, Baznas ingin membangun paradigma, jiwa dan mental sukses serta menanamkan nilai-nilai spiritual dan kaidah-kaidah syar’i dalam bisnis,” kata Anggota Baznas, Nana Mintarti dalam Acara Press Conference di Surabaya, Jumat (28/10).

Sewira adalah lembaga pendidikan dan pelatihan enterpreneurship bagi mustahik berumur 19-30 tahun yang memiliki tekad menjadi pengusaha. Lembaga ini melibatkan praktisi, profesional, akademisi serta para tokoh pengusaha muslim sukses dan berkompeten. Dari para alumnus Sewira diharapkan bisa membangun jaringan pengusaha untuk saling membantu dalam mengingkatkan dan mengembangkan usaha. Rencananya hingga 2021, Baznas bisa mencetak 5.000 orang usahawan baru.

Sedangkan LP4 adalah lembaga yang memberdayakan sekaligus memproteksi peternak dan petani. Pendirian lembaga ini dilatarbelakangi kondisi petani dan peternak saat ini yang sebagian besar masih miskin. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 rata-rata kepemilikan lahan 0,3 hektare per keluarga petani.  Dengan luasan lahan itu, hingga akhir 2014, pendapatan rumah tangga petani atau RTP sebesar Rp 12,41 juta per tahun atau Rp 1,03 per bulan.

Sektor peternakan juga tak jauh berbeda. Tiap peternak hanya memiliki dua sampai tiga sapi dengan berbagai keterbatasan seperti akses lemah, pengetahuan teknologi lemah, dan masih menggunakan cara tradisional. Melalui lembaga ini, Baznas berencana mengentaskan 280 ribu masyarakat miskin pada 2016.

Lembaga Pemberdayaan Mustahik Pengusaha (LPMP) ini diluncurkan oleh Ketua Baznas Bambang Sudibyo bersama Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor, awal Oktober ini. Lembaga ini ingin meneguhkan zakat sebagai energi perubahan kepada para mustahik yang menjadi pelaku usaha mikro untuk meningkatkan pertumbuhan, keberkahan dan pengembangan usaha.

LPMP mendistribusikan zakat untuk mendorong pelaku usaha mikro dapat bekerja optimal dan memperoleh hasil yang memadai.

Selain itu, mewujudkan keadilan yang distributif. Bambang menargetkan, pada tahun kedua sudah berdiri 5 LPMP pada 5 kabupaten. Pada tahun ketiga minimal berdiri 15 LPMP di 15 daerah. Untuk tahun pertama, Baznas akan mengalokasikan dana Rp 47 miliar sebagai modal lembaga ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement