REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bencana yang kerap melanda Jawa Timur menggugah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur peduli dan tanggap terhadap bencana. Baznas Jatim membentuk Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) Jatim. Sebelum dikukuhkan, Baznas Jatim menggelar Pelatihan Manajemen Bencana Tingkat Dasar pada Selasa-Rabu (25-27/10) di markas Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim) TNI Angkatan Laut di kawasan Tanjung Perak Surabaya.
Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang berasal dari perwakilan Baznas kabupaten/kota se-Jatim, lembaga amil zakat, organisasi massa, organisasi pemuda, komunitas pecinta alam, para relawan dan aktivis lingkungan hidup dari berbagai daerah di Jatim. Wakil Ketua Baznas Jatim bidang pendistribusian Abdurrahman Navis mengatakan tim BTB Jatim diharapkan mampu menjadi relawan tanggap bencana yang memiliki kecakapan dan kepedulian terhadap bencana.
“Selama ini Baznas Jatim sudah sering terjun ke lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan yang terkumpul dari dana zakat, infak dan shadaqah (ZIS). Nah dengan pelatihan ini kami ingin meningkatkan peran agar manfaatnya lebih dari sekadar distribusi bantuan,” katanya saat membuka kegiatan, Selasa (25/10).
Dengan pelatihan ini, kata dia, Tim BTB Jatim diharapkan memiliki kemampuan untuk menjalankan empat wilayah kerja, yaitu bagian pengurangan resiko bencana (mitigasi), bagian tanggap bencana (emergency), bagian program livelyhood recovery (pemulihan mata pencaharian) dan bagian umum.
“Dengan adanya pelatihan tanggap bencana ini diharapkan akan terbentuk tim yang mampu membantu masyarakat yang terkena bencana, baik ketika bencana terjadi ataupun pascabencana. Jadi mudah-mudahan para peserta pelatihan ini menjadi jaringan relawan Baznas Jatim yang tangguh dan cepat menangani bencana di daerah,” ujar kiai yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur ini. Direkur BTB Pusat Ahmad Fikri menyatakan, pengukuhan para peserta sebagai relawan BTB Jatim akan menjadi jaringan BTB nasional yang telah terbentuk di Jawa Barat, Bali, Sumatra Barat dan beberapa provinsi lainnya.