REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Letnan Jenderal Jeff Harrigan, mengatakan, sebuah jet milik Militer Rusia kembali mendekati pesawat tempur AS. Manuver berbahaya dari Rusia itu terjadi di wilayah Suriah timur.
"Jet Rusia yang sedang mengawal sebuah pesawat mata-mata itu bermanuver di sekitar pesawat perang Amerika dalam jarak setengah mil," ujar Harrigan, dikutip dari The Independent.
Rusia Bantah Lakukan Serangan di Lingkungan Sekolah Idlib Suriah
Ia mengatakan, turbulensi bisa dirasakan pilot pesawat tempur AS, akibat manuver tersebut. Pilot AS juga gagal menghubungi pilot jet Rusia melalui saluran radio. Namun, keesokan harinya ketika Militer AS mencoba mengkonfirmasi manuver, pilot Rusia mengaku tidak melihat ada pesawat lain. Kemungkinan besar jet Rusia itu tidak melihat keberadaan pesawat tempur AS karena pesawat terbang tanpa lampu.
Manuver yang menimbulkan risiko tabrakan antar pesawat, semakin meningkat di wilayah udara Suriah. Koalisi pimpinan AS beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Militer Rusia terkait lokasi perkiraan pesawat untuk menghindari operasi di satu wilayah dan waktu yang sama di Suriah.
Harrigan mengakui ada peningkatan manuver dalam enam pekan terakhir. Jet Rusia tercatat sengaja mendekati pesawat tempur AS sedikitnya satu kali setiap 10 hari. Sebagian besar pesawat Rusia melakukan patroli udara di atas kota Aleppo, yang dikuasai kelompok oposisi.
Selain terbang di atas Suriah secara rutin, jet Rusia juga selalu memasuki wilayah terbang AS. Pentagon mengecam Rusia karena perilaku yang tidak profesional sehingga mengancam keamanan operasi udara.