Sabtu 29 Oct 2016 14:04 WIB

Lagi, Indra J Piliang Bongkar Strategi Politik Buzzer Ahok

Red: Ilham
Indra Piliang
Foto: Yogi Ardhi
Indra Piliang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Indra J Piliang kembali membeberkan strategi yang dinilainya dimainkan oleh para pendukung calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama di media sosial atau yang sering disebut buzzer Ahok. Menurut Indra, para buzzer ini memiliki strategi Segitiga Pengaman.

Bagaimana strategi tersebut? berikut penjelasan Indra secara utuh melalui akun Twitter resminya @IndraJPiliang:

Permainan Segitiga Pengaman FPI-SalahArah-CongorKandidat ini sdh pakem konsultan politik abal2 ini. Tujuannya? Konsolidasi nasionalis.

Eh, gue udah main analitics nih. Cuaca lg kurang bagus utk adain pict finding (pengumpulan fakta via smarthone). Biar mengkerut tuh bii**i!

Permainan segitiga ini biasanya dilakukan scr simbolis. Mslnya dg mancing pake mhs2 kinyus2 utk adain acara kekiri-kirian.

Nah, ditengah acara, lalu ada pasukan2 berjubah yg sdh disiapkan utk main bubar2an. Dlm waktu cepat, klpk salaharah en buzzer2 berkokok.

Dikirimlah gambar2 dramatis. Mslnya cewek kinyus2 berjilbab yg jd panitia kena sentuh. Narasi main. Telunjuk mengarah ke tokoh incaran.

Dlm studi2 antropologi en sosiologi konflik; praktek2 Segitiga Pengaman inj malah digunakn konsultan2 berbuzzer utk eksperimen elektabilitas.

Utk terbangin elektabilitas kandidat, pola2 antropologi en sosiologi konflik ini jd ajang mutilasi politik guna kepentingan kandidat.

Ketua Mao pernah bilang gini: "Biarlah seribu bunga tumbuh! Biarlah seribu pemikiran beradu!" Kala Tiongkok mulai dialog dg demokrasi.

Nah, di Indonesia -- termasuk & terutama Batavia, Toean2 en Poean2 -- ucapan Ketua Mao ini bisa diubah en dipelintir buzzer2 salaharah.

Gampang aja spinnya: "Lihatlah satu bunga terinjak! Lihatlah seribu buzzer teriak!" Substansi hilang, asal Sang Junjungan dpt poin survei.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement