REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kemacetan lalu lintas di jalur utara Kabupaten Sukabumi semakin parah. Kondisi tersebut menyebabkan warga dan pemerintah daerah berharap pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bisa segera terwujud.
"Kami berharap jalan tol Bocimi segera jadi," ujar Asisten Daerah (Asda) I Kota Sukabumi Andri Setiawan, Sabtu (29/10). Keberadaan jalan tol ini akan mengurai kemacetan atau kepadatan lalu lintas di jalur utara Sukabumi.
Terlebih lanjut Andri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar pembangunan Jalan Tol Bocimi sepanjang 54 kilometer bisa diselesaikan pada tahun 2018 mendatang. Hal tersebut disampaikan pada saat mengunjungi lokasi pembangunan jalan tol Bocimi di Kabupaten Bogor Juni 2016 lalu.
Menurut Andri, perencanaan pembangunan jalan tol ini sudah dilakukan sejak 1997 lalu. Namun, hingga kini memang belum terwujud.Harapan akan hadirnya Jalan Tol Bocimi juga disampaikan Bupati Sukabumi Marwan Hamami. "Mudah-mudahan pembangunan jalan tol bisa segera masuk Sukabumi," terang dia.
Diterangkan Marwan, kemacetan lalu lintas di Sukabumi berdampak buruk pada pengembangan potensi pariwisata di Sukabumi. Padahal, di Sukabumi terdapat banyak obyek wisata andalan seperti yang terbaru Geopark Nasional Ciletuh.
Namun kata Marwan, masalah kemacetan lalu lintas menjadi hambatan tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Untuk menuju Sukabumi diperlukan waktu cukup lama. Dari Jakarta ke Sukabumi bisa menempuh waktu selama delapan hingga sepuluh jam. Kemacetan lalu lintas khususnya terjadi pada saat keberangkatan dan kepulangan karyawan pabrik yang ada di lintasan utama Sukabumi. Pada saat itu laju kendaraan tersendat bahkan tidak bergerak sama sekali.
Marwan mengatakan, pemkab telah mengingatkan perusahaan agar mengurangi kemacetan akibat keberangkatan dan kepulangan karyawan. Selain itu ke depan tidak akan menerbitkan perizinan baru bagi perusahaan di jalur utara Sukabumi mulai Cicurug hingga Sukalarang.