Ahad 30 Oct 2016 19:13 WIB

Ratusan Mahasiswa Hadiri Deklarasi 'Kita Indonesia'

Masyarakat dan mahasiswa menghadiri acara deklarasi Kita Indonesia di Jakarta.
Foto: ist
Masyarakat dan mahasiswa menghadiri acara deklarasi Kita Indonesia di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan komunitas dan mahasiswa menghadiri deklarasi Kita Indonesia untuk memperingati Sumpah Pemuda dengan tema 'Merayakan Kemajemukan Indonesia' di car free day di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Ahad (30/10). Acara tersebut diisi dengan pembacaan Sumpah Pemuda, dukungan tanda tangan masyarakat menolak segala bentuk perpecahan di Indonesia, foto booth, dan pelepasan balon dengan berbagai macam tulisan berisi harapan.

Penggagas komunitas Kita Indonesia, Dhika Yudistira mengatakan, sejarah panjang Indonesia banyak diwarnai berbagai macam konflik di masyarakat, mulai kasus kerusuhan Poso, Sampit, dan Tanjung Balai. Menurut dia, semua kerusuhan yang pernah terjadi di negeri ini banyak menimbulkan kerugian harta maupun nyawa.

"Ketika kita melihat kerusuhan tersebut tidak terlepas dari permasalahan SARA, antargolongan, suku, dan lain-lain. Melihat hal itu kami para komunitas dan mahasiswa coba mengkampanyekan Kita Indonesia agar terbangun jiwa nasionalis dan menciptakan Indonesia beradab, yang tidak membeda-bedakan suku dan agama," ujarnya kepada Republika.co.id.

Dhika mengatakan, dengan melepaskan berbagai persoalan SARA, Indonesia bisa terhindar dari segala macam konflik dan perpecahan yang dibentuk ataupun dimanfaatkan pihak asing. Dia menyatakan, banyak kepentingan asing yang tidak ingin Indonesia menjadi negara besar.

Dhika menyatakan, deklarasi yang dilakukannya merupakan panggilan hati nurani yang memiliki keinginan menjaga Indonesia dari berbagai macam konflik. Dengan begitu, negara Indonesia bisa lebih besar lagi lantaran persatuan masyarakat semakin kuat.

"Kami melihat momentum Sumpah Pemuda adalah momentum yang tepat untuk melakukan deklarasi Kita Indonesia. Kami juga sudah melakukan kampanye ini dari jauh-jauh hari dan bukan hanya di Jakarta melainkan banyak daerah terutama di daerah-daerah yang memiliki sejarah konflik," ujarnya.

Selanjutnya, Dhika berjanji untuk mengkampanyekan hal itu di sosial media. Dia juga akan meminta dukungan kepada para tokoh agama dan politik untuk membumikan komunitas Kita Indonesia sebagai salah satu solusi persatuan di tengah kemajemukan Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement