REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Kabupaten Purwakarta mengajak petani untuk menggunakan pola tana jejer legowo (jarwo). Pola tanam tersebut, diterapkan pada musim gadu kedua ini. Dengan pola ini, diharapkan bisa mendongkrak produktivitas pertanian.
Kepala Distanhutbun Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, pada musim gadu kedua ini pertanian Purwakarta awalnya ditargetkan tanam 14 ribu hektare. Akan tetapi, sampai saat ini masih tersedia air, maka target tanam ditambah menjadi 17 ribu hektare.
"Kita ingin, hasil produksi meningkat," ujar Agus, Ahad (30/10).
Karena itu, yang paling tepat menggunakan pola tanam jejer legowo. Dengan pola ini, selain bisa meningkatkan produktivitas, juga mampu menghemat air. Makanya, pola jejer legowo ini sedang disosialisasikan ke para petani.
Saat ini, yang sudah mengaplikasikan pola ini, salah satunya di Desa Depok, Kecamatan Darangdan. Para petani di desa tersebut, sangat antusias dengan pola tersebut. Hasil pola ini, akan dilihat pada musim panen tanam gadu kedua akhir tahun mendatang.
"Jejer legowo yang diterapkan pola 21. Yakni, dua baris padi, satu baris untuk jalannya air," ujarnya.
Selama ini, lanjut Agus, hasil produktivitas pertanian di wilayahnya rata-rata mencapai 6,5 ton per hektare dalam kondisi basah. Dengan pola ini, diharapkan bisa meningkat jadi tujuh ton atau delapan ton per hektare.
Sementara itu, Jalaludin (46 tahun), petani asal Desa Depok, Kecamatan Darangdan, mengakui, untuk di wilayahnya pola jejer legowo ini, terbilang baru. Karenanya, petani sangat antusias untuk menerapkan pola ini. Apalagi, dari pihak dinas sendiri langsung turun tangan untuk menyosialisasikan cara menanam padi dengan pola ini.
"Para petugas dari dinas, langsung turun tangan mendemonstrasikan cara tanam jejer legowo," ujarnya.