REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat disertai petir dan angin kencang makin sering terjadi seiring dengan meningkatnya musim hujan. Bencana banjir kembali terjadi di Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo pada Ahad (30/10).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan banjir di Gorontalo tersebut menyebabkan tujuh anak-anak yang sedang mandi di sungai terseret banjir sehingga tiga orang diantaranya ditemukan meninggal dunia akibat hanyut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan pada Ahad (30/10) sekitar pukul 15.30 WITA, tujuh orang anak-anak sedang mandi di sungai di Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Tiba-tiba datang arus sungai yang sangat deras akibat banjir kiriman dari hulu sungai.
"Tujuh anak-anak terseret arus sungai, namun pada saat itu empat orang anak-anak berhasil berpegangan rumput yang ada di pinggir sungai. Sedangkan tiga orang anak-anak tidak sempat berpegangan karena arus sungai sangat deras," terangnya dalam keterangan tertulis.
Akibatnya tiga orang anak yang hanyut itu sampai ke Danau Limboto. Mengetahui hal ini masyarakat yang ada di sekitar sungai mencari korban. Tim SAR gabungan bersama masyarakat berhasil menemukan korban di Danau Limboto dalam kondisi sudah meninggal dunia pada pukul 17.45 Wita.
Tiga korban meninggal dunia adalah Abi Rasya Kinasi (10), Aldo Rahmat (10), dan Adrian Jabi (10), sedangkan empat anak yang selamat adalah Dimas Pai (12), Hafid Doke (11), Nur Cholis (11), dan Alif (11). Semua adalah siswa dan warga Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Ketiga korban meninggal saat ini masih di Rumah Sakit Umum Dr.M.M Dunda Gorontalo.