REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu mantan staf Ahli pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Andi Arief mengomentari demonstrasi massa yang digelar Ormas Islam terkait kasus penistaan agama oleh Ahok.
Menurut Andi, memobilisasi massa agar mau berkumpul dengan jumlah besar adalah hal tersulit dalam politik. Siapa yang bisa lakukan itu dengan damai, hormati.
Ia menilai, banyak yang khawatir atau lebih tepatnya iri dan dengki terhadap apa yang telah ditunjukkan oleh aksi damai ormas Islam dan rakyat pada tanggal 14 lalu.
"Banyak orang enggak belajar sejarah, mana pernah gerakan massa Islam besar terutama di Jakarta menghasilkan kerusuhan. Apalagi nuansa SARA," ujarnya lewat kicauan di Twitter, kemarin.
Kerusuhan rasial Mei 1998, kata ia, dilakuan oleh gerakan rakyat miskin kota yang tak terkontrol kegelisahannya. Sebagian orang menuduh itu provokasi
"Banyak yang jadi bego dan parno kalau terjadi kumpulan massa besar orang lakukan protes. Apalagi kalau umur makin tua," katanya.
Baca juga, Ribuan Demonstran Mulai Bergerak Tuntut Ahok Diproses Hukum.
Rencananya demonstrasi sejumlah Ormas Ilam akan kembali digelar pada 4 November mendatang. Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan yakin demonstrasi akan berjalan lancar.