Selasa 01 Nov 2016 02:55 WIB

Mandalika Diharap Jadi Destinasi Wisata Utama Lombok

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemandangan di kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemandangan di kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bupati Lombok Tengah (Loteng) Moh Suhaili berharap, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berada di Kabupaten Lombok Tengah bisa menjadi destinasi utama di Pulau Seribu Masjid ini.

"Kabupaten Loteng telah dianugerahi keindahan alam yang luar biasa sebagai potensi pariwisata yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat," katanya dalam saat peletakan batu pertama Hotel Pullman Mandalika, Senin (31/10).

Menurutnya, ada tiga fokus utama Loteng yang terus digenjot Pemkab yakni Agriculture, Tourism, dan Maritim. Ia menyampaikan terima kasihnya kepada dua perusahaan BUMN, ITDC dan WIKA yang melalui pengalaman dan jaringan investasinya masuk ke Mandalika untuk bersama masyarakat membangun kawasan. Tanpa ITDC, lanjutnya, tidak sanggup membangun kawasan bertaraf international "Masyarakat diimbau mendukung dan bekerjasama dengan ITDC," lanjutnya.

Ia menambahkan, aspek keamanan harus betul-betul dijaga agar iklim investasi dapat berjalan dengan kondusif. Pun halnya dengan anggaran desa yang harus difokuskan untuk meningkatkan keamanan kawasan.

Ia menegaskan, apabila ada permasalahan hak pribadi yang masih tersangkut, harap diselesaikan dengan sabar dan melalui jalur hukum. Suhaili menjamin, negara tidak akan merugikan masyarakat. Ia melanjutkan, demi percepatan pembangunan KEK Mandalika, akan dibentuk Tim Koordinasi Percepatan ITDC Pembangunan Kawasan Mandalika.

Komitmen seluruh pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pelaku usaha wisata, dan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan Nusa Tenggara Barat (NTB) mewujudkan //branding// wisata halal.

"Kita menyadari potensi yang kita miliki mampu memberikan satu alternatif, jadi kita sangat yakin dengan potensi alam dan sisi kultur masyarakat Insya Allah wisata halal ini bisa kita kembangkan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Yusron Hadi di Kantor Pemprov NTB, beberapa waktu lalu.

Saat ini, Pemprov NTB terus menggencarkan standarisasi sertifikasi halal pada sejumlah sarana dan prasarana di objek wisata. Hal ini dilakukan agar wisata halal bisa terus menjadi alternatif pilihan wisata bagi para wisatawan. "Semuanya terus berproses. Kita upayakan sehingga betul-betul apa yang menjadi hajat kita menghadirkan satu varian wisata yang berbeda, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata NTB," lanjutnya.

Konsep destinasi wisata halal juga akan dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah. Yusron memaparkan, dari total lahan seluas 1.171.01 hektar tersebut, 250 hektarnya akan dialokasikan sebagai destinasi wisata halal, di mana nantinya akan ada standarisasi tersendiri bagi penginapan dan restoran demi menggaet wisatawan muslim dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement