Selasa 01 Nov 2016 11:37 WIB

Kata Sambutan Jokowi kepada Para Ulama di Istana

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah ulama dari berbagai organisasi dan lembaga keislaman ke Istana Merdeka, Selasa (1/11). Ada sekitar 20 ulama yang diundang, antara lain Kiyai Said Aqil Siradj, Kiyai Ma'ruf Amin, dan Kiyai Haedar Nashir.

Saat membuka pertemuan, Presiden Joko Widodo menyebut peran ulama di masyarakat yang menurutnya amat berpengaruh dalam menjaga keutuhan umat. Presiden meminta agar ulama meningkatkan peran tersebut demi terciptanya suasana yang damai di Indonesia.

"Nasihat yang menyejukkan dan membawa pesan perdamaian sangat dinanti dari para ulama," kata Presiden. Ia didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan HAM Wiranto serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan upaya yang tengah dilakukan pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Ia mengajak para ulama untuk bersama-sama dengan pemerintah menjaga kerukunan tersebut.

"Kami berharap bahwa ulama juga berani mengambil sikap tegas bahwa antara Islam dan keindonesiaan bukan harus dipertentangkan, tetapi marilah kita bersama-sama kita jaga, kita pelihara, kita perjuangan keindonesiaan kita," kata Presiden lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement