REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sekolah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengajarkan penghormatan antarumat beragama dengan menyediakan tempat beribadah bagi pelajar berbagai agama. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Selasa, mengatakan, keanekaragaman beragama di sekolah terlihat saat para pelajar yang beragama Islam membiasakan shalat Dhuha setiap hari.
"Saat pelajar Muslim melakukan shalat Dhuha, para pelajar non-Muslim diberi ruang untuk beribadah di sekolah," kata Dedi.
SMP Negeri I Purwakarta, misalnya, tidak hanya menyediakan mushala di lingkungan sekolah, tetapi juga "menyulap" beberapa ruangan sekolah menjadi tempat ibadah bagi pelajar yang beragama Kristen, Buddha dan Hindu.
SD dan SMP Yos Sudarso yang dikelola yayasan Katolik juga menyediakan mushala bagi pelajar Muslim yang belajar di sekolah itu. "Padahal hanya lima pelajar Muslim di sekolah Yos Sudarso itu, tapi disediakan mushala," kata Dedi.
Dengan demikian, menurut dia, penghormatan kepada keanekaragaman beragama di sekolah itu sangat terlihat. Itu sangat indah, dan ternyata tidak ada masalah," kata dia.
Seorang guru agama Hindu I Made Kandi menilai kebijakan yang digagas Pemkab Purwakarta cukup bagus dalam menciptakan penghormatan atas keanekaragaman beragama di sekolah. "Itu sangat bagus. Para pelajar bisa menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing di sekolah. Jadi negara hadir memfasilitasi semua agama," kata dia.