Selasa 01 Nov 2016 18:00 WIB

Mihrab, Bagian tak Terpisahkan dari Masjid Nabawi

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Mihrab Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: blogspot.com
Mihrab Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada proyek pemugaran dan perluasan Masjid Nawabi pertama kali dibangun mihrab. Pembangunan Masjid Nabawi selesai pada 91 H atau 711 M. Saat itu, mihrab dibuat berbentuk ceruk pada dinding dan berfungsi sebagai penanda arah kiblat.

Meski begitu, ada pula yang menyebutkan bahwa bentuk ceruk yang dimaksud pada masa itu sesungguhnya memiliki istilah thooq, bukan mihrab.( Baca: Mengapa Ada Mihrab di Masjid)

Awalnya, Masjid Nabawi yang dibangun Rasulullah SAW sekitar tahun 622 M hanya berukuran 30 x 35 meter. Setelah dilakukan perluasan bangunan masjid pada 708 M oleh Gubernur Madinah, Umar bin Abdul Aziz, mihrab mulai dibangun dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Masjid Nabawi.

Dalam perkembangannya, kini sedikitnya terdapat empat mihrab di masjid Rasul itu. Mihrab pertama, yakni Mihrab Nabi SAW yang terletak di bagian Raudah, terletak di antara mimbar dan makam Rasulullah. Kedua, Mihrab Usmani.

Ketiga, Mihrab Hanafi--sekarang disebut Mihrab Sulaimani yang dibangun Togan Syekh setelah tahun 860 H. Mihrab ini dihiasi marmer putih dan hitam oleh Sulaiman I dari Kerajaan Ottoman pada 938 H. Keempat, Mihrab Tahajud, terletak di belakang bekas kamar Fatimah Az-Zahra.

Namun, ada pula yang menyebutkan mihrab di Masjid Nabawi ini berjumlah enam buah. Yang kelima, Mihrab Fatimah yang terletak di sebelah mihrab Tahajud. Dan, keenam adalah Mihrab Tarawih, yang sering digunakan imam Masjid Madinah saat memimpin shalat.

Mihrab Masjid Nabawi

Menurut Imtiaz Ahmad dalam bukunya, Lesson for Every Sensible Person, mihrab yang terdapat di Masjid Nabawi memiliki sejarah yang sangat penting diketahui umat Islam.

Mihrab Nabawi

Sebelumnya, tidak ada mihrab di dalam Masjid Nabawi selama periode pemerintahan Rasulullah SAW hingga Khulafaur Rasyidin. Baru pada tahun 91 H, Khalifah Umar bin Abdul Aziz pertama kali memerintahkan untuk dibuat sebuah mihrab. Menurut Imtiaz, bila seseorang berdiri di dalam mihrab ini dan melaksanakan shalat, tempat sujudnya itu akan terletak di mana kaki Rasulullah SAW berpijak. Dinding tebal mihrab tersebut menutupi tempat sujud Nabi SAW.

Mihrab Utsmani

Disebut Mihrab Utsmani, karena di tempat ini Khalifah Utsman bin Affan RA mengimami shalat. Kemudian, di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pun dibangun mihrab di sini. Sekarang, imam Masjid Nabawi juga mengimami shalat di tempat tersebut.

Mihrab Hanafi

Sebelumnya, imam shalat dari empat mazhab (Hanafi, Syafi'i, Maliki, dan Hambali) mengimami shalat di Masjid Nabawi secara terpisah di waktu dan tempat yang berbeda. Dan, tempat ini disebut Mihrab Hanafi. Karena, dulunya Imam Hanafi mengimami shalat di tempat tersebut. Namun kini, hanya satu shalat berjamaah yang dilaksanakan di Masjid Nabawi yang dipimpin oleh Imam dari Mazhab Hanafi. Hal ini berlaku sejak kekuasaan dipegang oleh Pemerintah Arab Saudi.

Mihrab Tahajud

Tempat ini merupakan kegemaran Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan shalat Tahajud. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement