Selasa 01 Nov 2016 16:32 WIB

Anak-Anak Australia Enggan Laporkan Pelecehan Seksual

Pelecehan anak
Foto: abc
Pelecehan anak

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anak-anak dan orang muda di Australia enggan angkat bicara mengenai pelecehan seksual. Demikian hasil temuan dari survei terbaru yang dilakukan oleh Komisi Kerajaan untuk Pelecehan Seksual Anak di Australia.

Royal Commission into Institutional Responses to Child Sexual Abuse atau Komisi Kerajaan Urusan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Australia menginginkan anak-anak muda ikut berperan dalam membuat diri mereka lebih aman di dalam lembaga seperti sekolah, gereja dan klub olahraga.

Untuk itu lembaga ini menyelenggarakan sebuah proyek riset yang melibatkan 1.500 orang anak dan orang muda, termasuk penyandang disabilitas. Riset ini menanyakan kepada mereka apa yang membuat mereka merasa tidak aman dan apa yang menurut mereka perlu dilakukan untuk membuat mereka lebih aman.

Temuan utama dari riset ini antara lain menunjukkan satu dari 10 anak yang disurvei mengaku tidak akan memberitahu siapapun jika mereka menjadi korban pelecehan seksual. Dan angka ini akan meningkat menjadi satu dari lima anak jika pelaku pelecehan adalah teman sebaya.

Selain itu, anak-anak dan orang muda berpikir orang dewasa hanya akan memperburuk keadaan, dan anak laki-laki cenderung lebih enggan angkat suara ketimbang anak perempuan.

Sementara itu, dua pertiga dari anak dan orang muda yang disurvei juga mengaku mereka lebih suka menceritakan apa yang mereka alami kepada teman atau teman sekolah. Sebanyak 55 persen memilih berbicara dengan ibu mereka, dan 35 persen lainnya memilih berbicara dengan ayahnya.

Hanya satu dari empat anak akan mencari bantuan dari guru dan satu dari tiga peserta survei juga menilai guru mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan. Satu dari tiga peserta survei mengaku sekolah mereka seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk membuat mereka merasa aman.

Selama tiga tahun terakhir, komisi ini telah menyelidiki sejumlah kasus penyiksaan anak-anak yang keji dan kegagalan dari lembaga-lembaga [sekolah, gereja dan klub olahraga dalam melindungi anak-anak dari pelecehan seksual. Anak-anak tidak leluasa berbicara didalam institusi seperti itu dan suara mereka jarang didengarkan.

Sekarang melalui riset ini orang-orang muda diharapkan dapat ikut berperan untuk mengidentifikasi bagaimana organisasi ini perlu berubah. Pesan tegas yang didengar dari anak-anak ini adalah mereka ingin orang dewasa lebih memperhatikan apa yang mereka ucapkan.

"Anak-anak mengatakan mereka lebih mengandalkan pada perasaan mereka dibandingkan orang dewasa. Dan mereka menghendaki orang dewasa menghormati mereka ketika mereka mengatakan orang ini menakutkan mereka atau saya merasa tidak aman,” kata Tim Moore dari Institut Kajian Perlindungan Anak.

Claire, 13 Tahun

Claire, 13
Claire mengatakan anak-anak memiliki banyak potensi tapi perlu disikapi lebih serius oleh orang tua mereka dan orang dewasa lainnya. ABC News: Ursula Malone

"Saya kira orang dewasa tidak mendengarkan karena mereka mengira anak-anak belum dewasa. Orang dewasa sibuk dengan pekerjaan mereka dan hal-hal lain dan mereka tidak punya waktu untuk mendengarkan kami. Saya kira orang dewasa bisa lebih sering mengajukan pertanyaan dan berusaha mencari tahu apa yang terjadi dalam kehidupan anak-anak mereka. Kami punya banyak potensi dan banyak gagasan hebat dan kami tidak didengarkan,” kata Claire.

Ben, 22 Tahun

Ben, 22
Ben yakin orang dewasa terlalu menyepelekan orang muda. ABC News: Ursula Malone

"Saya kira orang dewasa sangat menyepelekan orang-orang muda, karena mereka sering mengandalkan kekuasaan. Mereka hanya akan pergi, 'ah, kamu anak muda, kamu tidak tahu apa-apa'. Semua yang dikatakan orang muda tidak penting. Jika orang muda memiliki keberanian yang cukup untuk membela diri dan mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran mereka, orang dewasa seharusnya menghargai dan merangkulnya,” kata Ben (22 tahun).

Julia, 18 Tahun

Julia, 18
Julia mengatakan orang dewasa perlu meyakini ketika anak mereka mengatakan kepada mereka tentang sesuatu yang membuat mereka merasa tidak aman. ABC News: Ursula Malone

"Saya kira orang dewasa juga mendengarkan [anak muda], tapi menurut saya mereka perlu lebih sering mendengarkan kami. Saya kira sangat penting orang dewasa meyakini anak-anak ketika mereka mengatakan sesuatu. Jika seorang anak muda tidak diperhatikan .. itu tidak baik," ujarnya.

"Saya pikir sejujurnya orang tua lebih merasa ketakutan dibanding anak-anak, anak-anak dengan usianya yang masih muda lebih menerima dan lebih terbuka dan ada begitu banyak kemungkinan baru.”

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/anak-dan-orang-muda-di-australia-masih-enggan-laporkan-peleceha/7981996
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement