Selasa 01 Nov 2016 16:50 WIB

Pertemuan Jokowi dan Prabowo Patut Dicontoh Politikus Lain

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi bertemu Prabowo Subianto.
Foto: AP Photo
Presiden Jokowi bertemu Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai, berkunjungnya Presiden Jokowi ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, menunjukan dua kompetitor dalam Pilpres 2014 lalu merupakan negarawan sejati.

Menurutnya, meski ada perbedaan dalam sikap politik, dimana Gerindra sebagai oposisi pemerintah, tapi untuk kepentingan bangsa mereka tak sungkan untuk duduk bersama. ''Ini merupakan dua figur teladan anak bangsa. Patut dicontoh oleh politikus lain,'' kata Novanto, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/11).

Ia melihat jiwa kenegaraan Jokowi bisa ditiru oleh pejabat negara lainnya mulai dari bupati/walikota, Gubernur hingga Menteri. Pria yang akrab disapa Setnov itu mengatakan, pertemuan keduanya adalah bentuk komunikasi politik yang baik antara dua Tokoh penting sekaligus dua Negarawan sejati.

Mantan ketua DPR ini menambahkan, perbedaan tidak berarti harus terpecah-belah. Sebaliknya, perbedaan adalah rahmat dan sumber kekuatan bahkan menjadi pemersatu bangsa dan negara.

''Saya menyambut baik pertemuan tersebut, sebagai bentuk ikatan sejati dua figur teladan bangsa. Mereka memberi teladan dan contoh yang baik tentang bagaimana seharusnya politik dijalani,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement