REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ratusan petugas penyelamat masih melakukan penyisiran untuk menemukan 18 penambang yang hilang. Para penambang itu diduga masih terjebak di bawah reruntuhan di tambang batu bara Jinshangou, di Chongqing, Cina barat.
Tambang batu bara Jinshangou meledak pada Selasa (1/11) dan menewaskan 15 penambang. Dilaporkan hanya dua penambang yang selamat dari ledakan itu dan para pekerja yang hilang belum diketahui kondisinya.
Sebanyak 13 korban jiwa ditemukan pada Selasa (1/11) pagi. Kemudian dua jenazah lainnya ditemukan beberapa jam kemudian.
Tim penyelamat mengalami kesulitan memasuki lorong tambang. Puing-puing yang berjatuhan menghalangi jalan menunju lokasi ledakan. "Kami akan mengerahkan yang terbaik selama masih ada secercah harapan," kata wakil walikota Chongqing, Mu Huaping, dikutip dari Xinhua.
Baca juga, Ledakan Gas di Tambang Batu Bara Cina, Belasan Tewas.
Ledakan gas di dalam tambang sering disebabkan oleh percikan api listrik yang menyatu dengan gas yang bocor dari lapisan batubara. Sistem ventilasi seharusnya dioptimalkan untuk meminimalisir jatuhnya korban dari bencana ini.
Industri pertambangan Cina menjadi industri pertambangan yang paling berbahaya di dunia. China's State Administration of Work Safety mengakui bencana terjadi karena pekerja mengabaikan pemeliharaan tambang.