Rabu 02 Nov 2016 00:31 WIB

Ancaman Mogok tak Berpengaruh, Pertamina Pastikan Distribusi BBM Berjalan Normal

Rep: Frederikus Bata/ Red: Budi Raharjo
Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7).
Foto: dokrep
Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- PT Pertamina (Persero) menegaskan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) berlangsung aman dan normal pada Selasa (01/11). PT Pertamina Patra Niaga (PPN), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang mengelola pendistribusian BBM di Jabodetabek, memastikan  tidak ada kelangkaan BBM seperti yang sempat marak beredar di media sosial sejak akhir bulan Oktober lalu.

 

Vice President PT PPN, Arsono Kuswardanu, mengatakan sejak pagi aksi mogok memang terjadi. Namun, menurut dia, hanya melibatkan sekitar 60 awak mobil tanki (AMT)  yang tergabung dalam Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia-Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (SBTPI-FBTPI). Sementara AMT lainnya,  tetap bekerja normal seperti biasa, sehingga distribusi BBM ke wilayah Jabodetabek sampai saat ini berlangsung lancar.

 

Ia melanjutkan, sepanjang hari ini setiap Mobil tanki yang keluar dari Terminal BBM Plumpang dikawal oleh satu orang tenaga keamanan. Kendaraan tersebut berisi satu Sopir serta asisten untuk memastikan seluruh mobil tanki yang beroperasi dengan aman dan selamat kembali ke depot.

 

“PT Pertamina (Persero) bersama PT Pertamina Patra Niaga menyikapi isu-isu yang beredar dengan serius, terutama yang menyangkut ancaman terhadap kepentingan masyarakat seperti isu mogok para awak mobil tanki (AMT) yang mengakibatkan terganggunya distribusi BBM,” ujar Arsono dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (1/11).

 

Sebelumnya, menjelang akhir Oktober, beredar isu di media sosial para AMT di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang PT Pertamina (Persero), Jakarta, akan melakukan aksi mogok kerja pada 01 November 2016. Aksi tersebut berpotensi mengakibatkan kelangkaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Jabodetabek.

Isu yang beredar mengatasnamakan dengan sejumlah tuntutan kepada PT Pertamina Patra Niaga. Di antaranya para AMT meminta diangkat sebagai pegawai tetap di perusahaan plat merah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement