Selasa 01 Nov 2016 20:32 WIB

Guide Gunung Semeru Pecahkan Rekor Dunia Jalan Mundur

Rep: christiyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Pemandangan lansekap Gunung Semeru di Pulau Jawa
Foto: Zabur Karuru/Antara
Pemandangan lansekap Gunung Semeru di Pulau Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang guide Gunung Semeru bernama Iswahyudi berhasil memecahkan rekor dunia jalan mundur. Pria yang akrab disapa Tarpin alias Tarzan Pintar tersebut menempuh rute sejauh 243 kilometer dengan berjalan mundur.

Selama delapan hari sejak 25 Oktober silam, Tarpin berjalan mundur dan menyelesaikan rute pada hari ini (1/11). Menurut Tarpin, pemecahan rekor bertajuk Backward Hiking World Record 2016 ini merupakan sebuah simbolisasi. "Ini adalah simbol mundurnya kepedulian manusia terhadap kelestarian alam," jelasnya usai menerima penghargaan dari Guiness World Records, Selasa (1/11).

Di samping itu, jalan mundur juga diartikan sebagai mundurnya kepedulian masyarakat kepada sesama pendaki ketika mendaki gunung. Dalam pandangannya, kegiatan mendaki gunung saat ini sudah mengalami pergeseran makna. Dari yang dulunya dilakukan oleh pecinta alam murni sekarang menjadi ajang untuk bergaya.

"Di Semeru sempat beberapa kali pendaki meninggal karena teman-temannya abai pada anggota kelompoknya yang sakit, mereka hanya ingin memuaskan egonya mencapai puncak," papar pria 50 tahun ini.

Tarpin yang bermukim di Desa Jago Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang ini tiba di garis finis yang berada di Pendopo Kabupaten Malang. Ia membagi perjalanan ke dalam delapan etape.

Etape 1 yaitu Celaket (Kota Malang)-Tumpang, etape 2 Tumpang-Jarak Ijo (desa terakhir sebelum Bromo), etape 3 Jarak Ijo-Bromo-Ranupani, etape 4 Ranupani-Kalimati, etape 5 Kalimati-Puncak Mahameru-Kalimati. Sedangkan etape 6 Kalimati-Ranupani, etape 7 Ranupani-Tumpang, dan terakhir etape 8 Tumpang-Pendopo Kabupaten Malang. Tiap etape dilalui selama 8-10 jam.

Namun, menurutnya, etape terberat adalah etape 3 yang harus ditempuh selama 16 jam karena berjibaku dengan hujan deras. Selama perjalanan ia menggunakan spion untuk melihat ke belakang. Selain itu Tarpin didampingi tim yang personilnya terdiri atas dokter umum, pembuka jalan/guide, pembawa logistik, dan dokumentasi.

Sejumlah komunitas pecinta alam yakni Gimbal Alas Indonesia, Tumpang Camp Adventure, dan Saver (Sahabat Volunteer Semeru) juga turut membersamai perjalanan Tarpin. Jalan mundur ini bukan pertama kalinya bagi Tarpin.

Sebelumnya pada 2013 ia pernah berjalan mundur dari Ranupani ke puncak Gunung Semeru. Kemudian pada 2014 ia mendaki mundur dari Sembalun ke puncak Gunung Rinjani. Tarpin juga tercatat sebagai pelari peringkat 9 dunia dalam ajang Volcano Extrem tahun 2011. Volcano extrem adalah lomba lari di sembilan gunung selama tiga pekan.

Tarpin berharap tahun depan ia bisa memecahkan rekor yang lebih gila lagi. Jika tak ada aral melintang, tahun depan ia akan menantang pendaki asal Nepal untuk berjalan mundur dari Sabang sampai Merauke.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement