REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang balita bernama Aura Santika lolos dari maut setelah tubuhnya tertimbun puing rumahnya yang ambruk di Kampung Warungwaru, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
Informasi yang dihimpun dari petugas PMI Kabupaten Sukabumi di lokasi musibah, tepatnya di RT 01/04, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, menyebutkan saat kejadian balita ini tengah tertidur di ruang keluarga. Namun, tiba-tiba tidak ada angin maupun hujan rumah berlantai dua tersebut ambruk dan menimbun balita perempuan ini selama sekitar 20 menit.
"Ini memang kekuasaan Allah SWT, karena kejadian ini tidak masuk akal, apalagi Aura yang umurnya baru 14 bulan bisa bertahan 20 menit tertimbun puing bangunan rumahnya yang mayoritas terbuat dari beton," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana, kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, setelah dievakuasi dari reruntuhan rumahnya dan dilarikan ke Puskesmas Nyalindung, ternyata Aura sama sekali tidak terluka, bahkan tidak ada lecet sama sekali. Dan saat ini, korban sudah bisa bermain seperti lupa akan musibah yang bisa saja merenggut nyawanya tersebut.
Menurutnya, ambruknya rumah yang juga dijadikan warung dan dihuni oleh lima orang ini terjadi sekitar pukul 10.40 WIB. Pada musibah ini tidak ada korban jiwa karena anggota keluarga tersebut tengah berada di luar kecuali Aura yang sedang tidur di ruang tengah.
Saat kejadian, kondisi cuaca normal tidak ada hujan maupun angin kencang. Namun, diduga ambruknya rumah tersebut akibat kemiringan tanah yang dikarenakan rumah tersebut berdiri di daerah bertebing.
"Anggota kami masih berada di lokasi untuk membantu membersihkan puing bangunan yang ambruk, untuk bantuan darurat dari PMI sudah kami berikan kepada keluarga korban," tambah Atep.
Sementara ayah korban, Ahyul Asnun mengatakan, rumahnya tersebut tiba-tiba roboh padahal saat itu tidak sedang turun hujan. Ia yang sedang berada di luar rumah, seketika mendengar suara gemuruh dari sekitar rumahnya dan setelah dilihat ternyata tempat tinggalnya sudah ambruk.
Ia yang panik, mengingat anak perempuannya yang masih balita sedang tertidur di ruang keluarga, langsung meminta bantuan warga. Kondisi semakin panik, setelah ia melihat kaki anaknya tersebut, namun tubuhnya tertimbun puing beton dan dinding.
"Saya sempat putus asa, namun sungguh mukzizat dari Allah SWT, anak saya selama dan tidak terluka sama sekali. Padahal untuk mengeluarkan Aura dari reruntuhan puing bangunan membutuhkan waktu sekitar 20 menit," katanya.