REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Peringatan Hari Pangan Sedunia Indonesia ke-36 yang diselenggarakan di Boyolali menjadi ajang yang strategis untuk mempromosikan hasil-hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Salah satunya, melalui acara Promosi Starter Kering Yogurt Probiotik yang digelar pada Jumat, akhir pekan lalu.
Acara yang dibuka oleh Kepala Balitbangtan yang diwakili oleh Sri Widowati ini dihadiri oleh lebih dari 50 pengrajin susu, penyuluh serta perwakilan dari dinas peternakan Kabupaten Boyolali. Teknologi yang dikembangkan oleh peneliti Balitbangtan Miskiyah dkk ini mampu meningkatkan masa simpan. Hasil penelitian ini juga memberikan kemudahan bagi pengguna (pengolah susu fermentasi/yoghurt) baik dari segi kepraktisan penggunaan, penyimpanan, maupun kemudahan distribusinya.
Starter kering yoghurt probiotik tersebut juga tetap stabil dalam penyimpanan, sehingga jumlah bakteri probiotiknya masih cukup tinggi. Bakteri probiotik yang terkandung dalam starter kering tersebut antara lain Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus casei, dan Bifidobacterium longum.
Starter ini telah dimanfaatkan untuk usaha yogurt milik Toyo dari Srikandi Barokah di Boyolali Jawa Tengah dan Yayat P dari Liseli di Sukabumi Jawa Barat. Cerita sukses Toyo semoga bisa menginspirasi pengrajin susu yang lainnya untuk juga memanfaatkan teknologi ini untuk menghasilkan yogurt yang berkualitas.
Teknologi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengrajin susu di sentra-sentra produksi susu di Indonesia, dalam rangka peningkatan nilai tambah susu sekaligus sebagai prospek bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan. Starter ini bisa diperoleh di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Cimanggu, Bogor.