Rabu 02 Nov 2016 11:44 WIB

Industri Motor Diharapkan Bisa Dongkrak Ekspor Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Seorang konsumen melihat-lihat produk motor di salah satu showroom motor.
Foto: Prayogi/Republika
Seorang konsumen melihat-lihat produk motor di salah satu showroom motor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri sepeda motor Indonesia mampu bersaing dengan sejumlah negara lain dalam hal memproduksi motor berkualitas. Bahkan Indonesia saat ini berada di peringkat ke-tiga sebagai industri motor terbesar setelah Cina dan India.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri otomotif khususnya sepeda motor memang memberikan dampak baik bagi pertumbuhan perekonomin Indonesia. Bahkan saat ini 90 persen manufaktur hingga komponen yang digunakan berasal dari dalam negeri.

Populasi sepda motor di Indonesia mencapai 90 juta unit atau lebih dari sepertiga jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa. Jumlah ini memperlihatkan bahwa industri sepeda motor sangat diminati masyarakat karena bisa menunjang banyak aktivitas yang dilakukan.

"‎mobilitas masyarakat Indonesia di tengah transportasi publik yang belum maksimal, motor menjadi alternatif," kata Airlangga dalam pembukaan Indonesia Motocycle Show (IMOS) 2016, Rabu (2/11).

Airlangga mengatakan, jumlah penjualan sepeda motor rata-rata setiap tahunnya mencapai tujuh juta unit. Angka ini menurun di tahun 2016 yang diprediksi hanya berkisar di angka enam juta unit. 

Meski ada pertumbuhan nilai ekspor yang mencapai 800 persen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, tapi kalau dalam bentuk jumlah unit masih kecil karena hanya berjumlah sekitar 300 ribu unit motor.

"Ini palingan lima persen. Masih kecil," kata Airlangga.

Menurutnya, pemerintah berharap bisa mendorong pangsa pasar ekspor menjadi 20 persen pada 2019. Hal ini dilakukan sehingga industri sepeda motor benar-benar kokoh sebagai salah satu industri besar di dalam negeri.

Di sisi lain, Industri sepeda motor diharap bisa meningkatkan penelitian dan pengembangan produk. Sebab saat ini sektor tersebut masih diungguli oleh negara Thailand. Walaupun negara ini kurang baik dalam penjualan, tetapi teknologi yang digunakan lebih baik ketimbang Indonesia.

Airlangg meminta agar industri sepeda motor bisa melakukan pelatihan-pelatihan bukan hanya di dalam industri mereka, tapi kepada pelajar yang mayoritas duduk di bangku sekolah kejuruan. Melalui perbaikan vokasional di bidang otomotif, diharap bisa membuat teknologi sepeda motor bisa lebih baik dari negara-negara lain.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement