Rabu 02 Nov 2016 17:30 WIB

Geliat Dakwah Islam di Pedalaman Kenya

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Kenya
Foto: [ist]
Kenya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ajaran Islam kemudian menyebar ke daerah-daerah di kawasan Kenya bagian utara yang didiami oleh masyarakat dari suku Borana, Gabra, Rendile, dan suku-suku lainnya. Selama berabad-abad, Islam tetap mewarnai kehidupan masyarakat perkotaan dan kawasan pesisir timur laut. Namun, selama berabad-abad pula tidak ada upaya yang dilakukan untuk menyebarkan itu ke wilayah pedalaman.

Tidak seperti agama Kristen di mana para misionarisnya mendapat dukungan dari pemerintah kolonial dalam menyebarkan ajaran mereka, penetrasi Islam dari kawasan pantai ke pedalaman-pedalaman Kenya dilakukan selama abad ke-18 secara individu oleh para pedagang dan petualang. Para pedagang Arab dan Swahili berkelana hingga ke wilayah pedalaman.

Dalam melakukan interaksi bisnis dengan penduduk setempat, mereka berpegang kepada rasa percaya serta keluhuran dan toleransi sikap yang mereka tunjukkan. Karenanya, tak mengherankan jika mereka dengan mudah diterima oleh masyarakat lokal di pedalaman. Bahkan, beberapa dari mereka kemudian membeli tanah dan membangun rumah serta masjid yang digunakan sebagai tempat penyebaran Islam.

Sementara di wilayah bagian barat Kenya, para pedagang dari Tanganyika memperkenalkan Islam kepada masyarakat Mumias. Kepala suku dari Mumias, Nabongo Mumia, terkesan dengan ajaran Islam yang dibawa Sharif Hassan Abdalla bersama dengan ketiga saudaranya (Kadima, Mulama, dan Murunga) dan beberapa rakyatnya.

Islam juga menyebar melalui perkawinan campuran. Sebagian besar pedagang yang berkelana ke pedalaman tidak membawa istri dan keluarga mereka, sehingga beberapa di antara mereka memilih untuk menikah dengan perempuan setempat yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap penyebaran Islam di kalangan masyarakat setempat. Pembangunan jalur kereta api di Uganda dari Mombasa juga menciptakan peluang lain bagi penyebaran Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement