Rabu 02 Nov 2016 16:08 WIB

‎Lamban Tangani Kasus Ahok, Gerakan Mahasiswa Kosgoro Surati Jokowi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Mahasiswa Kosgoro menyurati Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Hal ini berkaitan dengan kegelisahan publik atas lambannya penindakan kasus dugaan penistaan Alquran oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Mahasiswa Kosgoro Untung Kurniadi mengatakan dalam surat tersebut mereka menyerukan Jokowi dan jajarannya dapat menjadi contoh yang baik dan berpihak kepada kebenaran, bertindak adil bijaksana, serta menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu.

"Kami memohon Bapak Presiden dan jajarannya dapat menjadi suri tauladan dengan berpihak kepada kebenaran, bertindak adil bijaksana dan menegakan supremasi hukum tanpa pandang bulu," kata Untung, Rabu (2/11).

Gema Kosgoro, kata Untung, dapat merasakan kegelisahan rakyat dari Sabang sampai Merauke, terlebih menyusul rencana aksi 4 November 2016. "Publik gelisah. Kami menyerukan kepada Bapak Presiden dan seluruh stakeholder negeri untuk kembali meneguhkan komitmennya terhadap tujuan berdirinya negara Republik Indonesia sebagaimana termaktubkan dalam pembukaan UUD 1945," ujar Untung.

Dia juga berharap Jokowi dapat memimpin bangsa Indonesia dengan menyatukan negeri dan menggapai cita-cita sebagaimana yang diamanatkan para pendiri negeri dalam pembukaan UUD 1945.  "Semoga Allah SWT menolong bapak Presiden dan menyelamatkan bangsa Indonesia," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement