Rabu 02 Nov 2016 19:18 WIB

Ahok: Saya Kira Negara tak Boleh Takluk Pada Premanisme

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyapa warga saat berkampanye di perkampungan warga di sekitar Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyapa warga saat berkampanye di perkampungan warga di sekitar Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pejawat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mengalami penolakan saat blusukan di Rawa Belong Jakarta Barat.

Terkait hal tersebut, Ahok mengatakan negara tidak boleh takluk pada premanisme. "Saya kira, negara tidak boleh takluk pada premanisme," ujar Ahok di Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat, Rabu (2/11).

Ahok sudah memperkirakan hari pertama dan hari kedua blusukan, warga yang menolaknya akan kecolongan. Namun pada hari ketiga blusukan, warga yang menentangnya itu pasti datang.

"Kalau ngelihat gerakan kaya gini, kita kemanapun mereka akan intai. Mereka akan datang. kita akan datang, lalu mereka akan datang. Saya sudah perkirakan hari pertama, hari kedua mereka mulai ngerasa kecolongan, makanya hari ketiga mereka pasti datang," katanya.

Selain itu Ahok membicarakan tentang pengamanan selanjutnya saat blusukan. "Apa yang mau diamanin?. Mau ngamanin gimana? Makanya kita mengalah jalan aja ketemu masyarakat," ujarnya.

Baca juga,  Didemo Warga Saat Blusukan, Ahok Dievakuasi Pakai Angkot.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement