REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di sepanjang karir Bagito, ada dua pengalaman yang dinilai paling berkesan. Bagi mereka, kedua momen ini terasa mencekam dan meninggalkan kenangan yang tak bisa dilupakan hingga sekarang.
"Tahun 1994 kami diminta manggung di depan Soeharto. Kan nggak boleh ngomong sembarangan pada masa Orde Baru," ungkap Miing pada perayaan milad Bagito ke-38 di Jakarta, Rabu (11/2).
Tepatnya 20 Desember 1994, ibu negara saat itu, Tien Soeharto mengundang Bagito untuk manggung di Balai Sidang Jakarta. Secara protokol, ini dilarang mengingat Bagito dikenal dengan lawakan nakal yang sering kali mengkritisi pemerintah. Namun, Tien rupanya kekeuh dengan keinginannya.
Miing mengaku mendapat telepon dari petugas protokoler presiden saat siaran. Sejak saat itu, mereka mengaku tak tenang hingga hari-H tiba. Di tanggal 20 Desember, mereka datang ke Balai Sidang Jakarta menggunakan pakaian daerah.