Rabu 02 Nov 2016 23:30 WIB

Indonesia dan Armenia Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Buruh tani memanen kopi di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.  (Aditya Pradana Putra/Republika)
Buruh tani memanen kopi di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Armenia, Edward Nalbandian, mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara. Bersama Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Nalbandian membahas berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat hubungan bilateral ekonomi.

“Hubungan bilateral ekonomi Indonesia dan Armenia setiap tahunnya selalu didorong untuk terus meningkat," ujar Retno, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Jakarta (2/11).

Dalam pertemuan bilateral ini, dibahas juga kemungkinan kerja sama lebih dalam terkait Eurasian Economic Union (EEU). Selain kerja sama ekonomi, kedua Menlu juga membahas kerja sama bilateral di bidang budaya, pendidikan serta pariwisata, dan membahas isu global yang menjadi perhatian kedua pihak.

Menlu Nalbandian telah melakukan lawatan ke Indonesia sebelumnya pada 2012 lalu. Hal ini menunjukkan posisi Indonesia yang strategis dalam hubungan bilateral kedua negara.

“Saling kunjung pengusaha Indonesia dan Armenia, serta mendorong perdagangan langsung untuk komoditas tertentu adalah salah satu cara efektif dalam meningkatkan perdagangan," ungkap Retno.

 

Kedua Menlu juga sepakat, bahwa masih banyak ruang yang dapat digali lebih jauh dalam berbagai bidang kerja sama. Misalnya, penandatanganan persetujuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik atau paspor dinas serta MoU Saling Kerja sama antar Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan people-to-people contacts.

Armenia adalah negara yang dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke pasar non-tradisional di kawasan Eurasian Economic Union (EEU). Armenia merupakan mitra dagang Indonesia ke-21 di Eropa tengah dan timur.

Nilai perdagangan bilateral pada 2015 mencapai 2,67 juta dolar AS atau Rp 34,71 miliar dan surplus di pihak Indonesia sebesar 2,66 juta dolar AS atau Rp 34,58 miliar. Sedangkan pada 2014 mencapai 4,29 juta dolar AS atau Rp 55,77 miliar dan surplus di pihak Indonesia sebesar 4,29 juta dolar AS atau Rp 55,77 miliar.

Ekspor Utama RI ke Armenia antara lain, kopi, teh, rempah-rempah, kertas dan karton, karet alam dan produk turunannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement