REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendiri Wikileaks, Julian Assange sesumbar WikiLeaks memiliki informasi yang bila dirilis, ia menjamin Hillary Clinton akan ditahan. Dalam sesi wawancara di sebuah stasiun televisim Assange mengatakan bocoran WikiLeaks akan memuat bukti yang cukup untuk menggelandang Hillary ke tahanan.
Laporan ini juga diklaim akan menghacurkan capaian hasil survei yang diraih Hillary dalam pertarungannya dalam kampanye calon presiden AS, demikian dilansir India Today, Rabu (2/11). WikiLeaks sudah mempublikasikan 30.322 surat elektronik dari server surel pribadi Hillary tertanggal 30 Juni 2010 hingga 12 Agustus 2014.
Assange sendiri tidak menyebut spesifik apa yang ada dalam surel tersebut. Ia hanya mengatakan WikiLeaks memiliki akumulasi materi tentang Hillary Clinton yang bisa membuat istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu mendekam di penjara.
Dengan investigasi FBI yang sedang berlangsung, Assange sendiri tak terlalu yakin dengan usaha Obama mengungkap kebenaran melaui Departemen Hukum AS. ''Jaksa Agung Loretta Lynch tidak akan memenjarakan Hillary Clinton, meski itu tak mustahil. Tapi, FBI bisa mendorong konsesi baru dari pemerintahan Clinton sebagai bahan barter kebebasan Hillary,'' ungkap Assange.
WikiLeaks sudah sudah lama memihak kubu mantan Menteri Luar Negeri di era periode pertama kepemimpinan Obama itu. Assange sendiri masih berada di bawah jaminan Ekuador yang berjanji tak akan menyerahkannya kepada Otoritas AS.