Kamis 03 Nov 2016 10:10 WIB

Pemprov NTB: 25 Korban Kapal yang Selamat Asal NTB

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Biro Humas Pemprov NTB Yusron Hadi menyampaikan perkembangan korban asal NTB dalam kecelakaan kapal di Batam, Kamis (3/11).
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Kepala Biro Humas Pemprov NTB Yusron Hadi menyampaikan perkembangan korban asal NTB dalam kecelakaan kapal di Batam, Kamis (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sedang menunggu identifikasi korban dalam kecelakaan kapal jenis speedboat yang mengangkut 93 orang TKI dari Johor, Malaysia menuju Nongsa, Batam. Kapal tersebut tenggelam di Perairan Tanjung Bemban, Batu Besar Perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Rabu (2/11) sekitar pukul 05.00 WIB.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB Yusron Hadi mengatakan, 25 orang yang selamat dilaporkan berasal dari NTB. Sedangkan, 24 korban meninggal masih dalam proses identifikasi. "Kita belum tahu berapa warga NTB yang jadi korban, dan tentunya masih ada penumpang yang belum ditemukan, masih dalam pencarian," katanya di kantor Pemprov NTB, Mataram, Kamis (3/11).

Untuk 25 korban selamat asal NTB, ia mengatakan, sebagian besar berasal dari dKabupaten Lombok Timur. Pemprov NTB juga terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kepulauan Riau dalam proses identifikasi.

Yusron menambahkan, hari ini tim dari Dinas Sosial NTB akan berangkat ke Batam guna membantu proses identifikasi. Setelah itu, tim akan melaporkan nama-nama dan keluarga korban asal NTB.  "Ini jadi pelajaran kita bersama, berharap hal ini tidak terulang lagi," lanjutnya.

Dia mengimbau, warga NTB untuk menggunakan jalur yang resmi dalam bekerja di luar negeri. "Kita mengimbau warga kita gunakan jalur legal, kan ini ilegal. Siapapun tidak menghendaki kejadian seperti ini. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran berharga bagi kita terkait pengiriman TKI," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement