Jumat 04 Nov 2016 12:04 WIB

Jelang Demo, Jokowi Tinggalkan Istana ke Bandara

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indira Rezkisari
Massa dan kendaraan memadati kawasan Masjid Istiqlal jelang pelaksanaan aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11). Aksi yang diikuti ribuan pengunjuk rasa itu menuntut kepastian hukum terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Antara
Massa dan kendaraan memadati kawasan Masjid Istiqlal jelang pelaksanaan aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11). Aksi yang diikuti ribuan pengunjuk rasa itu menuntut kepastian hukum terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meninjau proyek kereta di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Peninjauan tersebut dilakukan jelang demo akbar yang akan diikuti oleh ribuan massa dari berbagai ormas.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menyebut, Jokowi ingin melihat perkembangan proyek kereta yang telah dimulai sejak November 2014 tersebut. "Presiden melakukan kunjungan ke Bandara Soekarno-Hatta untuk meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur transportasi, terutama progress pembangunan kereta bandara," kata Johan pada wartawan, Jumat (4/11).

Menurut dia, sebelum keluar Istana untuk blusukan, Jokowi tetap menjalani tugasnya seperti biasa. Ia menerima sejumlah menteri, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, untuk menerima laporan berkaitan dengan tugas mereka.

Seperti diketahui, ribuan massa yang berasal dari sejumlah ormas akan melakukan aksi demonstrasi menuntut penegakan hukum atas dugaan kasus penisataan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada hari ini, Jumat (4/11). Aksi protes akan dimulai selepas shalat Jumat.

Massa akan bergerak dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka. Kemudian, demonstran akan berjalan kaki menuju Balai Kota DKI Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement